Friday, November 16, 2007

Restoran Pegetarian (vegetarian maksudnya.. :P )

Berawal dari rencana yang dibuat saat Adji, Syntia, dan aku pulang dari buka puasa bersama Fasilkom 2002 kemarin, kemarin akhirnya kami melaksanakan rencana tersebut, yakni mencoba daging palsu di restoran Vegetarian. Untuk urusan harga dan lokasi tempat, silakan lihat sendiri di gambar.

Hanya saja, yang tadinya kukira cuma bertiga, ternyata ada rentetannya -- Arfan, Hera, Maya, dan Ijul... Jadilah perkiraan biaya melebihi yang kubayangkan .. hihihihi.. Jadi minjam duit ke Dirga deh. Ramot tadinya diajak oleh Syn tapi ia tak menjawab sms-nya. Sementara, Jepe tidak bisa keluar kantornya sebelum pukul 18.00 dan Syn eh.. kami ingin pergi secepatnya agar tidak terjebak macet.


Untuk makanannya sendiri
* daging babi palsu - menurut Syntia, rasa mendekati tapi teksturnya tidak.. sementara menurut Maya, tidak mirip. Buatku sih.. kayak rasa sosis tapi agak2 asam gitu (gak pernah mencoba daging babi)

* daging ikan - menurut yang lain, rasanya aneh tapi menurutku ada bagian yang mengingatkanku pada kulit ikan. Tapi memang, sih, dibandingkan restoran Vegetarian yang dulu pernah kucoba (diajak Pak Ardian dan kawan-kawan Budaya Tionghua), rasa ikannya kalah

* daging ayam -- tidak mirip

* daging bebek -- harus kuakui.. rasanya mendekati. Walaupun memang aku cuma sekali mencoba daging bebek saat berada di Brisbane (Satay Club)


Selain itu kita juga dapat beberapa bonus makanan...
Trus aku memesan minuman Kietna (yang katanya dari Sumatera Utara -- Tapi kok Maya tidak tahu yah?) yang direkomendasikan oleh Syn.. Hmm.. rasanya kayak manisan kulit jeruk.

Sayurnya, enak..
Percayalah.. kalau kamu gak suka ama sayuran, pecinta daging (hi Lis), mungkin perlu mempertimbangkan mencoba restoran2 seperti ini.


Di restorannya sendiri, ada nuansa Budha. Dan di dekat WC, ada tulisan yang membuatku tertarik, yakni mengenai Delapan Dharma. Bukan.. bukan Delapan Jalan yang sohor itu.. Aku agak2 lupa2 inget, pokoknya salah satunya adalah "Berprestasi tapi tidak sombong" (kalau tidak salah ingat -- ada yang mau memperbaiki ?). Dan ada juga beberapa kata-kata mutiara seperti "If I'm doing right, nobody remember but If I'm doing wrong, nobody forget".


Sudah ah..
sekarang saatnya memikirkan bagaimana cara membayar utang pada Dirga..
>Doh<

4 comments:

Anonymous said...

Enak ya...kapan-kapan boleh coba lagi...cuma jauh ya...di Jakarta Utara...duhh kebayang macetnya.

liswari said...

Aku bukannya gak suka sayuran cuma gak semangat makannya aja :-p

eh kayaknya aku pernah nyoba restaurant veggie di deket kebon jeruk, deket kantor ku dulu dan harganya jauh lebih murah pek, buffet gitu cuma 10 ribu. Lumayan enak seingatku makanannya walaupun diboongin karena dagingnya palsu.... :-p

Anonymous said...

Resto yang di Kelapa Gading da nyoba? kalo ga salah anmanya greenland deh, lupa2 inget. he2.

enak lo, ga nyesel deh coba itu, biarpun restonya sekalian jadi vihara kecil gitu.

hahaha, ngomong sendiri jadi pengen ke sana lagi *amukan seorang vegetarian yang susah nyari makanan vege yg lezat*

Ramot said...

"Ramot tadinya diajak oleh Syn tapi ia tak menjawab sms-nya."

Siapa bilang gue diajak?

Silahkan diedit, mungkin lebih tepatnya begini:
"Karena Syn tiba2 berubah pikiran dan tidak mau menunggu Ramot, jadilah Syn sms kepada Ramot bahwa dia akan bungkus saja abbr dan dia duluan. Dan untuk memperkuat, Syn juga sms bahwa dia tidak lewat manggarai makanya Ramot ditinggalkan."

Mantep banget. Thx berat atas infonya. Sangat menambah pengetahuan.