Tuesday, April 04, 2006

Terima Kasih Rakyat Merdeka...


Seminggu atau dua minggu lalu, jeritan protes pemerintah dan politisi kita tidak diacuhkan oleh media massa Australia. Walaupun pemberian suaka terhadap 42 warga Australia menghiasi judul-judul utama media massa kita, di Australia sana, bahkan tidak dianggap. Paling banter, mereka hanya mengutip pendapat Alexander Downer, yang cuma berbasa-basi "hubungan kita dengan Indonesia penting, jangan sampai putus". Dalam tulisanku sebelumnya, aku sampai menulis, "jangan sampai kita menjadi anjing yang kelelahan menggonggong".

Namun, terimakasih untuk Rakyat Merdeka, salah satu koran yang memang sudah tenar karena sifatnya yang sering merusak suasana, kali ini mereka membuat kartun menyindir Australia, namun dilakukan dengan cara yang tidak sopan, menggambarkan dua anjing bermuka John Howard dan Alexander Downer. Barulah setelah itu, media massa Australia terkejut dan menyadari adanya ketegangan antara Indonesia dan Australia.

Di saat-saat seperti itu, tidaklah heran bila kemudian timbul aksi balasan seperti yang dilakukan oleh kartunis Bill Leake. Namun kali ini, politisi dan media massa kita tampaknya tidak mau menerima balasan penghinaan. Beberapa politisi kita, seperti Zaenal Maarif, bahkan MMI (!!) tidak mau menyadari bahwa kesalahan pertama berada di MEDIA MASSA KITA YANG BERNAMA RAKYAT MERDEKA !!

Dan terimakasih, Rakyat Merdeka, karena kalian, akhirnya media massa Australia memberitakan ricuhnya hubungan Indonesia dengan Australia... TAPI... karena masalah kartun!!

Kita lupa, banyak hal lebih penting untuk dikerjakan untuk memulihkan citra Indonesia di mata dunia (termasuk Australia).

Ralat...

Banyak hal penting untuk dikerjakan untuk memulihkan citra Indonesia di mata dunia (termasuk Australia) dan urusan kartun-kartun sampah itu, bukanlah urusan yang layak untuk mendapatkan perhatian. Cobalah, daripada marah-marah terhadap kartun SBY, lebih baik pemerintah dan politisi lain serta media massa memberi perhatian pada

  1. Freeport, termasuk perselisihan Freeport dengan masyarakat Papua

  2. kasus penembakan terhadap Arsio Ricard


Adakah yang masih ingat kasus-kasus tersebut? Haloooo????

Dan buat Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang akhir-akhir ini getol bersuara di media massa: Kopiah itu bukan lambang Islam!! Kopiah itu lambang melayu. Kalian boleh bilang budaya Melayu berkembang karena Islam tetapi tetap saja, Kopiah itu bukan lambang Islam!! Jawarhlal Nehru juga pakai kopiah. Atau kalian mau menuhankan kopiah??


Baca juga:
  1. Kebijakan Emosional
  2. Belum Tentu

1 comments:

Anonymous said...

boeng kunder, bijarin sahadj aitoe ra'iat mardikah poenja pola tingka....anggep sahadj asebahagai katoep pelepas dongkol en amara sahadja, laen tida.....