Wednesday, January 08, 2014

Surat Terbuka dari Narablog untuk Para Caleg

Assalammu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Yang terhormat,
para calon legislatif,
baik DPR maupun DPD,

Perkenalkan, saya, salah satu pemilih yang berniat untuk tidak golput namun tidak tertarik memilih partai melainkan individu, mengeluarkan uneg-uneg di hati.
Salah satu kawan FB saya telah proaktif mengumpulkan data rekam jejak tentang kalian, walau baru terbatas pada para caleg DPR dan ia letakkan penelusurannya di blog khusus berikut: 

Blog tersebut cukup informatif dan membantu saya untuk menandai prospek nama-nama yang akan saya pilih nanti. Namun saya ingin langkah kampanye proaktif dari kalian.

Saya termasuk orang yang jarang di rumah sehingga, jujur, bila anda datang ke masjid di perumahan saya atau ke posyandu, kecil kemungkinan anda bertemu dengan saya. Namun saya termasuk orang yang cukup sering mengintip internet jadi berikut saran saya untuk anda agar informasi yang anda sebarkan di internet menarik saya dan tentu saja menarik orang-orang macam saya.

1. Dokumentasikan Setiap Hal di Kunjungan Anda
Saya melihat kalian sekarang rajin mengunjungi masyarakat. Itu hal yang tepat dan saya tetap menyarankan begitu. Namun saya merasa dokumentasi berupa foto atau berita kurang cukup untuk menampilkan kapasitas anda. Saya menginginkan anda membuat semacam laporan kerja, tidak harus formal, tetapi memuat informasi yang menunjukkan bahwa anda cakap dalam mengorek cerita dan masalah.

Misalkan begini, anda berkunjung ke sebuah pasar tradisional. Umumnya yang saya lihat hanya berita bahwa anda pergi ke pasar. Tetapi usaha minimal yang ingin saya lihat adalah, anda bisa menyebutkan harga rata-rata cabai berapa dan apakah menurut pedagang dan pembeli harga tersebut pantas. Semakin anda pandai mendekati rakyat, niscaya akan semakin banyak hal yang bisa anda ceritakan seperti perjalanan harga cabai dari masa ke masa, jasa transportasi yang digunakan oleh para pedagang untuk mengurangi biaya angkut sehingga untung bisa lebih banyak, berapa persen dari keuntungan yang harus diberikan pada pengelola pasar, berapa yang merupakan pungutan tanpa dasar.

Anda bisa menunjukkan kemampuan persuasif anda, kemampuan membujuk anda, sekaligus membuktikan niat anda untuk mau mendengar cerita rakyat dan anda juga memberikan kesadaran dan informasi kepada kami tentang lingkungan kami.

2. Analisa Sebagian Hal yang Anda Jumpai di Kunjungan
Anda menginginkan kami memilih anda untuk mewakili kami membuat kebijakan dan mengawasi alokasi dana yang akan digunakan oleh pemerintah. Maka saya ingin anda menunjukkan pada kami, seberapa cerdas anda, setelah berhasil menemui sejumlah masalah, menganalisanya dan membuat skema solusi. Anda harus menunjukkan pada kami bahwa anda mumpuni.

Sebagai contoh, anda telah berkunjung ke pasar dan mendapatkan semua data yang mempengaruhi harga cabai. Anda bisa membuat analisa faktor-faktor apa sajakah yang bisa diakali sehingga harga cabai tetap murah namun memberikan keuntungan besar bagi penjual dan petani cabai. Anda bisa membandingkan menceritakan kebijakan-kebijakan apa yang menimpakan beban biaya pada cabai hingga di tangan penjual akhir. Anda bisa membandingkan cabai lokal dan cabai impor, melihat apakah ada ketimpangan kebijakan. Anda juga bisa mengutip pendapat yang kontra pada solusi anda dan membantahnya atau mengutip pendapat yang pro pada solusi anda.

Tentu saja tidak mungkin semua kunjungan anda dibuat analisisnya dan toh, kenyataannya nanti di tempat kerja anda, anda akan dibagi-bagi menjadi komisi-komisi. Anda tidak diharapkan untuk menyelesaikan semua masalah. Tapi saya ingin melihat bahwa anda bukan tipe si pandir dalam pembahasan rapat-rapat yang akan anda jumpai kelak. Di komisi manapun anda ditempatkan, masalah apapun yang akan anda hadapi kelak, anda adalah tipe yang siap mengumpulkan data, siap untuk berpikir.

3. Terbuka dan Jujurlah
Sederhana saja,
sebutkan kesalahan anda yang anda siap untuk mengakui.
Apakah ada obyek pajak yang anda miliki dan belum anda laporkan?
Apakah anda pernah ditilang di masa lalu?

Anda bisa menceritakannya dengan gaya komedi, atau dengan tersipu-sipu, atau dengan diplomatis. Yang penting, ceritakanlah kesalahan yang pernah anda lakukan.

Tidak ada orang yang bersih dari dosa. Kami perlu tahu apakah anda tipe mengelak dari kesalahan atau anda tipe siap mengakui kesalahan bila kelak anda melakukannya.

Salam Hormat dari Saya,
Narpati Wisjnu A. Pradana
atau Kunderemp

0 comments: