Bagaimana Sejarawan Tiongkok Masa Lalu Menulis Nama Jawa
ini adalah caci maki yang keluar dari qalb dan diterjemahkan oleh aql
Blog Archive |
Situs Favorit |
Kategori |
Posted by kunderemp at 6:14 AM 0 comments
Labels: sejarah
Catatan: artikel ini pertama kali ditulis sebagai status Facebook.
Keterbukaan untuk bisa disanggah (falsifiability/refutability) adalah salah satu syarat sains modern. Pertama kali diajukan oleh Karl Popper pada tahun 1959 di The Logic of Scientific Discovery. Pada dasarnya, syarat sebuah hipotesis atau teori sains yang bagus adalah jika terbuka untuk disanggah.
Contoh teori yang bisa disanggah: semua angsa berwarna putih. Penguji bisa mencari angsa yang tidak berwarna putih untuk menyanggah teori ini misalnya dengan menemukan angsa berwarna hitam.
Contoh teori yang tak bisa disanggah: ada angsa berwarna pink. Walaupun sudah menjelajahi bumi dan tak menemukan angsa berwarna pink, teori ini tidak terbuka untuk disanggah karena yang mengajukan teori dapat berkilah, "sudah mencari di planet lain yang ada kehidupan?"
Contoh teori lain yang memiliki kemampuan untuk disanggah: Gravitasi adalah interaksi tarik menarik antara dua zat yang ditentukan oleh massa -- Ya, ini teori gravitasi Newton. Penguji bisa menguji teori ini dengan mencari interaksi antara dua zat yang satu di antaranya tidak memiliki massa. Kebetulan sanggahan ini sudah diamati oleh Eddington pada tahun 1919, yang menunjukkan cahaya (zat tanpa massa) dipengaruhi oleh gravitasi.
Kadang ada orang-orang awam yang tidak paham cara menyanggah. Misalnya ada orang awam yang menunjukkan sedikit kasus seperti manusia piltdown untuk menyanggah teori evolusi. Ada juga orang awam yang menunjukkan beberapa fosil yang ternyata lebih tua. Namun hal-hal semacam itu bukan sanggahan untuk teori keseluruhan tetapi membantu mengoreksi detail.
Jadi apa bukti yang bisa membantu untuk menyanggah teori evolusi? Jika ada fosil hewan kompleks seperti mamalia kecil seperti kelinci, yang sudah hidup ketika kehidupan seharusnya masih sangat sederhana, misalnya di zaman sebelum ledakan kambrium.
Beberapa teori atau hipotesis sains saat ini masih belum memenuhi kriteria terbuka untuk disanggah. Salah satu yang terkenal adalah Teori Dawai (String Theory). Setiap penemuan yang berbeda akan ditanggapi dengan modifikasi teori sebelumnya.
Apakah teologi-teologi agama memenuhi kriteria terbuka untuk disanggah? Sebagian besar teologi agama tidak memenuhi kriteria terbuka untuk disanggah. Setiap penemuan sains yang bertentangan hanya melahirkan koreksi pemahaman atas teologi agama tersebut.
Sejujurnya, saya baru menemukan satu agama yang salah satu pemeluknya berani mengajukan kriteria terbuka untuk disanggah. Ia menulis: buktikan saja bahwa reinkarnasi tidak mungkin ada maka agama saya salah. Namun kepercayaan terhadap reinkarnasi itu sendiri bukanlah teori yang terbuka untuk disanggah.
Lepas dari semua itu, kriteria terbuka untuk disanggah sebenarnya juga diperdebatkan. Apakah sebuah model tafsir atas hasil eksperimen harus dibuang hanya karena tidak memiliki kriteria terbuka untuk disanggah?
Contoh paling mudah, seorang koki bikin resep membuat kue yang bagus. Resep ini tidak memiliki kriteria terbuka untuk disanggah karena setiap kegagalan saat menggunakan resep akan disanggah adanya faktor lain yang menyebabkan kegagalan. Apakah berarti resep tersebut tidak berguna?
Ilustrasi: angsa hitam dari artikel wikipedia tentang falsifiability.
https://en.wikipedia.org/wiki/Falsifiability
Salah satu angsa hitam adalah Cygnus atratus dari Australia.
Posted by kunderemp at 6:12 AM 0 comments
Labels: filsafat asal-asalan
Di beranda Facebook sedang ramai orang bahas meditasi karena ada ustadz yang konon ikut meditasi. Ramailah orang membahas dari perkara tasyabbuh sampai perkara apakah shalat itu meditasi.
Sebelum menyamaratakan meditasi, pahami dahulu bahwa meditasi itu ada banyak macamnya dan banyak motivasinya.
Dari segi postur tubuh, ada yang duduk, ada yang berdiri, ada yang sambil berjalan, dan bahkan ada yang dengan berbaring.
Ada meditasi yang pakai mantra, ada yang meditasi pakai model renungan -- misal mengingat kematian, ada juga meditasi yang mengamati sensasi yang dialami. Benar, tidak semua meditasi itu pakai mantra.
Ada yang pakai alat bantu seperti manik-manik, genta, suara dengan frekuensi tertentu. Ada juga yang tidak pakai alat bantu sama sekali.
Dari sisi motivasi pelaku, ada yang keagamaan, ada yang ingin dapat kesaktian, ada yang ingin membuat diri lebih sehat, ada yang ingin dapat pencerahan, ada yang ingin lebih kreatif, ada yang ingin menenangkan emosi, ada juga yang ingin mendisiplinkan pikiran. Bahkan ada juga yang meditasi untuk dapat pinjaman kuliah sekaligus peluang bekerja.
Keanekaragaman praktik meditasi ini kadang juga membuat praktisi berbeda pendapat. Misalnya saya pernah menjumpai seorang praktisi meditasi dari sebuah agama di Asia berdebat dengan praktisi meditasi sekuler di Barat terkait apa yang harus dicapai oleh meditasi.
Terkait ilustrasi: Pernah ada kawan Ethiopia di Amerika yang bertanya, "Nar, do you understand what would we get when we meditate?". Saya jawab dengan bercanda, "Do you know Star Wars? Do you see the Jedi meditate? Yes, they want us to be part of Jedi temple". Ia terkejut, "Holy sh**. Like Skywalker!".
Tentu saja saya bercanda. Bagaimana lagi saya harus menjelaskan sesuatu yang sangat Asia ke orang Afrika selain lewat film. Ya, saat itu kami meditasi agar dapat pinjaman dana untuk kuliah.
Posted by kunderemp at 3:11 PM 0 comments
Labels: iseng
Kalau dirangkum dalam bentuk gambar, tema perdebatan cowok vs cewek vs transgender di bidang olahraga itu seperti ini.
Pertama, gen itu tidak harus terekspresikan. Jadi ada kondisi XY yang ternyata alat reproduksinya perempuan. Sebaliknya ada kondisi kromosom XX tetapi ada gen SRY nyelip dan aktif.
Kedua, testosteron itu ada di perempuan dan laki-laki. Umumnya, kadar testosteron pada laki-laki itu lebih tinggi karena dipicu oleh gen SRY. Namun tanpa gen SRY pun, ada kondisi-kondisi di mana perempuan punya kadar testosteron yang lebih tinggi dari wanita lain. Penyebabnya antara lain Congenital adrenal hyperplasia (CAH).
Ketiga, bahkan hubungan antara hormon testosterone dengan kinerja olahraga masih bisa diperdebatkan. Sejauh ini, salah satu yang aktif riset adalah atletik dan korelasinya terlihat saat lari 400 m, lari rintang 400 m, lari 800 m, loncat galah, lontar martil. Di luar itu, tidak ditemukan korelasi antara kemampuan olahraga dengan testosterone.
Anda bisa melihat riwayat pengaturan di cabang olahraga atletik beserta kontroversialnya di Wikipedia.
Artikel Peraturan Tentang Testoteron Di Atletik
Ini diagram penyederhanaan. Masih banyak kondisi-kondisi yang tidak disebutkan.
Posted by kunderemp at 5:01 PM 0 comments
People who were born and grew up in Jakarta would notice that there are different between Betawi Language, Jakarta dialect, and Indonesian language. Most people would think Jakarta dialect and Betawi language are the same but they are actually different.
Before discussing the language, let's define who are Betawi and who are Jakarta people.
Betawi, an ethnic group who lived in Batavia, Netherland Indies who started defined themselves in the late of 19th century. Their culture were mixed between Chinese, Arab, Portuguese, and local.
There are two opinion who this Betawi people are:
1. those who believed they are descendant of Malay people who have lived in Jakarta-Bogor-Bekasi-Tangerang area since 9th era. There was Kebon Kopi II inscription;
2. those who concluded that Betawi people are descendant of slaves and merchant who were either forced or invited to live in Batavia by VOC/Dutch. They were originally came from different background: Portuguese slaves, Bali slaves, Makassar warrior, Javanese slaves and warrior, Arab preacher, Chinese merchants, etc. The Dutch originally put them in separate location and yet, some people escape the Dutch control, mixed with other ethnic and eventually, they made new identity in 19th century.
Jakarta people, people who were born or grew, and lived in Jakarta after Indonesia gain independence.. Since December 1949, Jakarta became the capital of Indonesia and attracted people from different ethnic. Their children still retained their parents' original ethnic identity.
So basically:
1. Betawi language is a dialect of Malay, mixed with Chinese loan words and locals (Sunda and Javanese). There are two Betawi dialect: Betawi Kota and Betawi Pinggiran or some of them named them as Betawi A and Betawi E.
Some of Betawi words who are not part of Indonesian words:
- jingkrik - jumping like monkey jump
- ndeprok - sit on the floor
- ngentot -> entot - copulation
- ngewe -> ewe - copulation
2. Indonesian language is a constructed language based on Malay -- it was said to be based on Riau Malay. At first, the proposal retained the name 'Malay' but Tabrani from Madura ethnic argued that it should be renamed so every ethnic would accept the language. In 1928, it was agreed that all ethnic in Netherland Indies would communicate with unifying language: Indonesian language. The more detail discussion about Indonesian language was discussed in 1938, in the first Indonesian Language Congress (Kongres Baahasa Indonesia).
3. Jakarta dialect is an informal dialect of Indonesian language by Jakarta people.
The affixes in Jakarta dialect was heavily influenced by Betawi Language:
a. nge-in instead of me-i or me-kan .
For Example:- ngeluarin instead of mengeluarkan;
- ngelemparin instead of melempari or melemparkan;
- ngurusin instead of mengurusi or menguruskan.
Yes, as you can see, sometimes we have ambiguity in Jakarta dialect. The word ngurusin can stem from either kurus (thin) or urus (maintain or solving).
- Saya sedang ngurusin (mengurusi) persoalannya. I am solving his problem.
- Saya sedang ngurusin (menguruskan) badan. I am on diet.
b. prefix ke- instead of ter-.
For example:
- kepukul instead of terpukul
- kelindas instead of terlindas.
Jakarta dialect also use some of Betawi words:
- gue instead of saya/aku - first person singular pronoun;
- lo instead of kamu - second person singular pronoun;
- cepek instead of seratus- ceban instead of sepuluh ribu
However, not all of Betawi words is used in Jakarta dialect. Some of Malay or Indonesian words used by Jakarta instead of Betawi words. For example, Jakarta people prefer to say nggak or gak instead of Betawi's kagak.
And since the speaker of Jakarta dialect mostly came from other ethnic, they don't use Betawi words for their family member. They would use either Indonesian words or their ethnic words for family member. For example:
- Mother: Ibu / Bunda / Mama instead of Enyak;
- Father: Ayah / Bapak / Abah (Sunda) instead of Babeh;
- Big Sister: Kakak / Uni (Minang) / Mbak (Javanese) instead of Mpok;
- Grandfather: Kakek instead of Engkong
- Older Uncle: Pakdhe (Javanese) instead of Encang;
- Younger Uncle: Pakle (Javanese) instead of Encing.
Posted by kunderemp at 11:24 AM 0 comments
Labels: bahasa
Di Terminal, bisa pakai git config seperti ini:
git config --global diff.tool meld git config --global difftool.meld.path "C:\Program Files\Meld\Meld.exe"
Posted by kunderemp at 11:23 PM 0 comments
Labels: mencoba maju
https://en.wikipedia.org/wiki/Linguolabial_consonant
Posted by kunderemp at 11:13 PM 0 comments
Labels: bahasa