Thursday, April 24, 2008

[pratayang] Waiting for "Doa Yang Mengancam"

sumber gambar: Ruang Film

Cerpennya Jujur Prananto bisa dibaca di
http://s.tf.itb.ac.id/~armanto/cerpen/doaygmengancam/

Dari segi cerita cukup menarik. Temanya pun juga tak biasa . Problemnya adalah sumber ceritanya adalah cerpen yang.. seperti namanya, "pendek". Sementara film (yang jangka waktunya 1 jam 30 menit hingga 50 menit) membutuhkan cerita yang lebih kompleks, yang tidak sekedar dipandang dari satu tokoh.

Tenang,
penulis cerpen asli, Jujur Prananto juga ikut dilibatkan dan Mas Prananto sudah cukup berpengalaman menulis skenario film.

Sutradara, Hanung Bramantyo, juga berpengalaman dalam mengadaptasi dari novel ke film. Dan yang kulihat, ketika sutradara mengadaptasi, ia gak pernah menerima 100% ide di novel bahkan untuk sebuah novel macam Jomblo. Ia memiliki pandangannya sendiri dan menurutku hal tersebutlah keunggulannya dia. Dan kelemahan cerpen bila diadaptasi menjadi film seperti yang kusebutkan di atas, justru akan menjadi peluang besar untuk Hanung untuk berkembang.

Satu sisi,
aku juga penasaran dengan Aming yang memerankan tokoh utama. Cerpennya sendiri serius, sangat serius. Bila suasana filmnya nanti sama seperti cerpennya, yakni sama-sama serius, maka akan jadi tantangan buat Aming untuk meninggalkan sosok pelawak yang membuatnya tenar seperti sekarang. Namun seperti yang kukatakan sebelumnya, kemungkinan hasil adaptasi ini luas dan bisa jadi suasananya lebih ceria daripada cerpen aslinya.

Setelah "Doa yang Mengancam", masih akan ada "Perempuan Berkalung Sorban" yang mungkin akan menerima caci maki karena nuansa kontroversialnya (walau ironisnya, banyak kasus2 yang mirip dengan cerita tersebut).







PS: kalau kalian kecewa pada AAC, masih ada KCB yang sutradara dan penulis skenarionya, Imam Tantowi dan Chaerul Umam, yang cenderung setia pada naskah asli. Kalau berhasil seperti Soerabaja'45 (1990), bagus lah.. tapi semoga tidak sekaku Fatahillah (1997). Tapi jujur aja, setelah membaca novelnya, aku lebih suka versi filmnya daripada versi novelnya.

0 comments: