Zack Snyder Adalah Sutradara Film Batman Terburuk! [penuh spoiler]
Ada tiga cara memandang film Zack Snyder terbaru, Batman vs Superman:
1. sebagai film Batman;
2. sebagai film Superman;
3. sebagai film Justice League;
Sebagai film Justice League, BvS adalah langkah efisien dan penampilan Wonder Woman yang memikat sudah cukup untuk membuat penonton penasaran baik kisah Wonder Woman sebagai film tersendiri maupun ketika tiga karakter utama DC ini memimpin para superhero-superhero lainnya. Petunjuk musuh yang akan datang cukup jelas bahkan terlalu berlebihan sehingga malah mengganggu film ini sebagai sebuah film utuh.
Sebagai film Superman, BvS adalah film yang lebih baik dari Man of Steel namun sayangnya, Superman juga belum matang-matang juga menjadi Superman yang kita kenal. Ketika jubah dikenakan, kita masih melihat sosok Kal-El yang emosional sama seperti film Man of Steel. Alih-alih sosok Superman, saya melihat karakternya sebagai karakter korban risak (bully). Saya memang jadi bersimpati terhadap Kal-El tetapi saya tidak akan bergabung ke #TeamSuperman dan tetap dalam posisi saya semula, #TeamBatman setelah film ini.
Sebagai film Batman,
ini adalah film Batman terburuk yang pernah saya lihat. Jangan salah, Ben Affleck, bermain sangat bagus sebagai Batman di sini namun Zack Snyder seperti anak kecil yang bermain-main dengan buku komik ayahnya, memprioritaskan sisi visual yang justru malah merusak logikanya sendiri. Bagaikan anak kecil, menggunting halaman-halaman komik Frank Miller lalu menempelkannya, menjadi cerita baru yang tidak logis.
Mari kita membahas film ini dari sudut pandang cerita Batman.
Adegan pertama, diawali dengan dua adegan saling tumpang tindih yakni adegan Bruce Wayne terjatuh ke gua kelelawar serta adegan pembunuhan kedua orang tuanya. Ini adegan yang sudah berkali-kali ditayangkan di layar lebar, ditafsirkan dan dipaparkan oleh sutradara yang berbeda-beda sejak dari zaman Burton, Schumacher, Nolan, dan Snyder sendiri. Versi Snyder adalah tafsir terburuk yang pernah dilakukan terhadap adegan-adegan terkenal.
Apa yang salah dari versi Snyder terhadap dua adegan ini?
Dalam adegan kematian orang tua Bruce Wayne, Thomas walau tertembak dahulu, masih hidup dan sekarat setelah istrinya juga ikut tertembak. Tak ada masalah untuk hal ini karena Nolan pun juga demikian. Namun kemudian saya sangat kecewa dengan ucapan yang keluar dari mulutnya ... "Martha!".
APAAAAAAAA??!
Saya mengerti bahwa "Martha" ada sosok vital dalam film Batman vs Superman di mana baik Bruce maupun Clark sama-sama memiliki ibu bernama Martha. Namun satu hal yang dilupakan Snyder adalah, hubungan Ayah dan Anak dalam mitologi Batman adalah hubungan sangat sakral di mana Bruce benar-benar mencintai ayahnya. Sangat ganjil, sebagai ayah yang sekarat, melihat anaknya masih selamat dan istrinya telah tewas, dan ia lebih memperdulikan istrinya daripada anaknya sendiri.
Sama seperti versi Schumacher, adegan Bruce terjatuh ke gua kelelawar terjadi saat pemakaman orang tuanya. Bruce yang tak sanggup melihat pemakaman orang tuanya, berlari memisahkan diri dan jatuh ke dalam lubang. Kemudian dari kegelapan muncul kelelawar yang menakutinya.
Berbeda dengan versi Schumacher, jumlah kelelawar di sini sangat banyak, sama seperti versi Nolan. Bruce ketakutan namun dengan cepat menjadi tenang lalu berdiri, merentangkan tangannya terbuka, dan merasakan kedamaian seakan-akan kelelawar-kelelawar yang banyak itu membaptisnya dan menerbangkannya ke angkasa (sudut pandang dari bawah).
APAAAAAAAAAAA??!
Ingat, adegan ini adalah adegan Bruce kecil yang masih trauma dan dia tiba-tiba berubah menjadi sosok 'tercerahkan' yang tenang bagaikan orang suci yang sudah berhasil melepaskan diri dari dosa-dosa.
ABSUUURD!
Adegan selanjutnya,
adalah adegan film Superman walaupun dari sudut pandang Bruce di mana kita melihat adegan kehancuran Metropolis dari babak terakhir Man of Steel. Tidak ada adegan salah dari film ini walau jujur agak aneh Bruce Wayne sendirian ke pusat pertempuran tanpa membawa atau mengajak bala bantuan.
Adegan berikutnya adalah adegan pertama kita melihat Batman beraksi.
Diawali dari laporan bunyi tembakan, dua polisi mengecek sebuah rumah "kosong" yang ternyata memiliki penjara bawah tanah berisi para wanita-wanita asing yang diculik. Para wanita-wanita ini sudah bisa bebas tetapi mereka ketakutan dan memilih tetap meringkuk dalam penjara mereka karena pahlawan mereka adalah 'setan' yang masih berada di lantai atas di rumah tersebut. Salah satu polisi mengecek ke lantai atas dan menemukan penjahat yang terikat dan... ia terkejut melihat Batman dan kalap menembak sana-sini bahkan nyaris melukai rekannya yang baru saja menyusulnya.
Adegan ini sebenarnya keren dan saya tak punya keluhan sama sekali namun satu adegan ini akan bertabrakan dengan adegan-adegan lain di film ini.
Sebaiknya, saya jelaskan dahulu tentang komik The Dark Knight Returns yang menjadi inspirasi film ini untuk memahami mengapa saya katakan Snyder seperti anak kecil yang menggunting-gunting komik bapaknya untuk bikin cerita baru yang keren secara visual tetapi dangkal secara cerita.
Di komik The Dark Knight Returns yang legendaris itu, Batman sudah lama tak beroperasi pasca kematian Robin. Ia mencoba hidup tenang, baik-baik, bercengkerama dengan polisi Gordon yang dahulu sering dibantunya, menyumbangkan uang untuk menyembuhkan Harvey Dent. Dan ternyata, langkahnya juga membawa Joker, musuh utamanya, menjadi pasif dan memilih bungkam di RSJ di bawah pengawasan dr. Bartholomew Wolper.
Sayangnya,
kelompok kejahatan baru yang menamakan dirinya Gang Mutan, merajalela dan membuat kota Gotham kembali tidak nyaman. Mereka tidak takut kepada para penegak hukum dan melakukan tindakan kejahatan kekerasan di mana-mana. Bruce Wayne yang tadinya berharap kepolisian Gotham bisa menyelesaikannya sendiri, ternyata malah teringat lagi traumanya akibat usaha perampokan gagal yang terjadi kepadanya. Bimbang dan dibayang-bayangi mimpi buruk yang sudah lama tak kembali, ia akhirnya memutuskan untuk mencukur kumis dan kembali beraksi menjadi Batman.
Warga kota, terbagi menjadi dua menyikapi kembalinya Batman.
Generasi tua seperti Lana Lang dan Polisi Gordon, menyambut kehadiran Batman dengan baik dan suka cita.
Generasi muda seperti Bartholomew Wolper dan Ellen Yindel, menyerang keberadaan Batman sebagai ancaman yang dikhawatirkan akan membuat kejahatan semakin meningkat.
Kekhawatiran generasi muda Gotham memang beralasan. Pasca kemunculan Batman, muncul ancaman bom dari musuh Batman yang lama, Two-Face. Kemudian kelompok Mutan pun semakin mengganas. Bahkan ketika ancaman Mutan dan Two-Face berhasil diselesaikan, musuh paling menyeramkan, The Joker, kembali aktif dan membantai orang-orang. Dan Batman, diduga "membunuh" Joker!
Pasca kematian Joker dan bubarnya Geng Mutan, para anak-anak berandalan ini ada yang "insyaf" menjadi "Son of Batman" tetapi ada yang tetap menjadi garang dan menciptakan kelompok-kelompok gang-nya sendiri. Bahkan kelompok "insyaf" seperti Son of Batman pun masih menjadi problem kekerasan karena mereka tidak hanya melukai para penjahat tetapi juga para pemilik toko yang mereka anggap terlalu pasif.
Karakter Batman di komik The Dark Knight Returns-nya Frank Miller adalah:
1. kejam dan ganas, tidak segan-segan mematahkan tulang jari;
2. namun ternyata diam-diam masih konservatif dan tidak mau membunuh, bahkan ketika orang lain menyangka dia telah membunuh
3. ada masa cuti di mana dia bebas dari mimpi buruknya dan bisa menikmati hidup bahkan sampai dia bosan dan mencoba mengalihkan ke olahraga ekstrim seperti balap mobil.
4. memiliki dukungan penuh kepolisian hingga tangan kepemimpinan beralih dari Gordon ke generasi muda, Yindell.
Tentu saja, pasca 2000, Frank Miller tampaknya menjadi gila dan komik-komik Batman setelah itu (The Dark Knight Strikes Again dan All-Star Batman & Robin) bisa digolongkan sebagai sampah. Sebenarnya sebelumnya pun juga ada kasus di mana Frank Miller menulis adaptasi Year One namun tidak disukai produser film karena Bruce Wayne menjadi sosok cengeng. Karena itu, mari kita fokus pada Batman versi The Dark Knight Returns saja bukan pada Frank Miller karena ada perbedaan versi antara Frank Miller 80an dengan Frank Miller dekade 2000an.
Kembali kepada cerita Batman vs Superman versi Snyder,
adegan-adegan dialog Bruce Wayne dan Alfred Pennyworth bisa membantu kita membuat kesimpulan bahwa Batman versi Snyder adalah Batman yang sangat jauh berbeda dengan Batman versi komik TDKR.
1. Batman tak pernah mengalami masa damai. Alih-alih menarik diri dari pergaulan pasca kematian Robin, tampaknya Batman semakin kejam dan menjadi-jadi;
2. Batman tak pernah mendapat dukungan dari kepolisian. Terbukti ia langsung melarikan diri begitu ada polisi. Catat! Batman tidak melarikan diri dari polisi di The Dark Knight Returns kecuali setelah kepemimpinan berpindah ke generasi mudanya;
3. Batman tidak pernah menggunakan alter-ego alternatif sebagai Matches Malone untuk keperluan menyamar di dunia kejahatan. Batman cukup hanya menjadi sosok Bruce Wayne.
Ya,
Bruce Wayne di sini adalah karakter yang menghabiskan hidupnya dengan berjudi termasuk perjudian gelap gladiator. Bruce Wayne juga adalah karakter yang meniduri banyak wanita. Ini adalah Bruce Wayne yang mirip seperti Tony Stark versi komik.
Ada masalah dengan karakterisasi itu?
Sebenarnya gak ada masalah. Malah saya tertarik untuk menonton Batman versi Ben Affleck selanjutnya.
Yang jadi problem adalah, ketika dibenturkan dengan cerita Superman (ingat, judulnya 'Batman v Superman'), tiba-tiba semua karakterisasi tadi lenyap begitu saja. Tiba-tiba, Clark Kent mengatakan bahwa Batman didukung kepolisian (yang sangat kontradiksi dengan adegan-adegan sebelumnya). Lalu sebagai Superman, ia mengancam "lain kali lampu-mu menyala, jangan dijawab" yang menunjukkan Batman adalah seorang pahlawan yang disetujui Gotham, pernyataan yang sangat kontradiksi dengan karakterisasi yang sudah dibangun sebelumnya.
Errrr...
Jadi film ini berbicara tentang Batman yang gelap, pesimistis, "selalu menjadi kriminal" atau tentang Batman ceria yang didukung kepolisian sampai punya lampu sinyal sendiri sih?
Dan lalu pertarungan terjadi, yada-yada... saya tidak akan terlalu membahas karena film sudah berpindah menjadi cerita di sisi Superman dan Justice League. Namun saya lebih tertarik membahas adegan terakhir film ini di mana Lex Luthor dipenjara.
Pikirkan baik-baik posisi penjara Lex Luthor.
Ia adalah warga Metropolis.
Ia merusak kota di bagian Metropolis.
Ia tertangkap di kota Metropolis.
Jadi kemungkinan ia berada di penjara wilayah Metropolis atau maksimal di penjara Federal. Kecil kemungkinan ia berada di penjara Gotham.
Sipir penjara, menyuruh Lex Luthor berbalik menghadap dinding agar mereka bisa memborgol Lex dan tiba-tiba lampu mati. Lalu lampu menyala dan sipir tersebut hilang dan muncul Batman yang kemudian menginterogasi Lex dengan nyaman tanpa gangguan.
Tunggu.. tunggu.. tunggu sebentar.
Apakah Batman, kriminal tanpa dukungan kepolisian Gotham, bisa dengan mudah bekerja sama sipir penjara kota lain?
Tidak masuk akal!
Atau mari coba sudut pandang lain,
Batman masuk tanpa restu dan sipir tersebut di-"culik" tanpa jejak dengan cepat. Seharusnya, tetap ada bekas pembobolan yang bikin panik sipir. Seharusnya ada ketegangan di wajah sipir untuk menunjukkan ada usaha penyusupan.
Sayangnya, tidak ada. Sipir tampak damai-damai saja sebelum kemunculan Batman seakan-akan mereka bekerja sama.
ABSUUURDDDD!!!
Dengan banyaknya kejanggalan cerita Batman di film Batman versus Superman,
maka saya katakan Zack Snyder adalah sutradara film Batman terburuk.
Setidaknya, Joel Schumacher, sudah menyadari film Batman terakhirnya main-main. Ia tidak berusaha membuatnya "sok keren" apalagi "sok gelap".
Zack Snyder, hanya sutradara yang memiliki pandangan seperti anak kecil, yang suka gambar-gambar keren dari komik lalu memotong dan merekat ulang menjadi kisah baru nan dangkal.
0 comments:
Post a Comment