Tuesday, April 27, 2021

Kartini dan Candu (Opium)


 Dikutip dari surat Kartini terhadap Stella, tertanggal 25 Mei 1889:

".... Yaitu candu. Oh! Kesengsaraan yang dibawa oleh zat itu ke negeriku, ke rakyatku, susah diutarakan dengan kata-kata. Candu adalah wabah untuk Jawa. Ya, candu lebih buruk daripada wabah. Wabah tidak bertahan selamanya, cepat atau lambat akan mereda tetapi kejahan yang diakibatkan oleh candu meningkat dengan cepat, menyebar semakin luas, lebih luas, dan tidak akan berhenti karena dilindungi oleh Pemerintah! Semakin banyak yang menggunakan candu, semakin penuh harta pemerintah. Kontrak candu adalah salah satu sumber dana paling menguntungkan bagi Pemerintah Hindia Belanda. Apa pedulinya jika hasilnya rakyat sejahtera atau sebaliknya? Selama Pemerintah untung, itu tujuan utamanya. Terkutuklah orang-orang yang mengisi kantung-kantung Pemerintah Hindia Belanda dengan hasil setara ribuan, jutaan emas.

Banyak yang mengatakan penggunaan candu tidak akan melukai siapapun tetapi siapa yang berpendapat demikian tidak pernah melihat Hindia atau buta terhadap apa yang ada di depannya.

Tidak ada yang terluka?! Lalu bagaimana dengan banyaknya pembunuhan, pembakaran sengaja, perampokan yang terjadi karena akibat langsung dari penggunaan candu? Ya, menghisap candu tidak buruk selama kau bisa melakukannya, selama memiliki uang untuk membeli racun itu. Namun, ketika kau tak bisa, kau tak punya uang untuk membelinya, dan kau sudah menjadi pecandu, maka kau akan menjadi orang yang berbahaya, maka kau akan tersesat jalan. Kelaparan pada perutmu dapat mengubahmu menjadi pencuri, tetapi kelaparan terhadap candu mengubahmu menjadi pembunuh. Ada ungkapan di sini:'awalnya kau yang mengonsumsi opium tetapi akhirnya opium yang akan mencernamu'. Dan ungkapan ini sungguh, sungguh benar!

Oh Gusti! Oh Gusti! Sungguh mengerikan melihat betapa banyak kejahatan di sekitarmu dan dan tak punya kuasa melawannya. Setahun lalu aku membaca di salah satu harian bahwa pemerintah melarang penjualan morfin di keda-kedai candu karena penggunaan morfin akan mengurangi pemakaian candu."

Surat ini kuterjemahkan tidak dari bahasa Belanda melainkan bahasa Inggris hasil terjemahan Joost Coté. Dapat ditemukan di buku beliau, Kartini: The Complete Writings 1898-1904. Surat ini adalah surat pertama Kartini terhadap Estelle "Stella" Zeehandelaar.

Dari buku Joost Joost Coté, Stella adalah putri seorang dokter, vegetarian, hobi berkuda, dan aktif dalam pergerakan feminis sosialis. Saat berkorespondensi, ia bekerja sebagai juru tulis di Amsterdam Post dan layanan Telegraf. Stella adalah anggota Geheelonthoudersbond (Kelompok Anti Alkohol), juga seorang pekerja sosial Toynbee yang mempromosikan pelatihan orang-orang miskin dan menganggur, dan anggota dari Vereeniging Onderlinge Vrouwenbescherming (Perhimpunan Perlindungan terhadap Wanita).

0 comments: