Friday, November 21, 2008

Gak Heran Kawan2 Nepal Menganggap Umat Muslim Menyembah Muhammad

Karena begitu mudah terusik.
Bagaimana mungkin memparodikan sesuatu yang tak pernah ada gambarnya?
Aku lihat 12 kartun yang katanya 'Nabi Muhammad' yang dahulu muncul di koran Denmark dan...
apakah aku melihat Rasulullah di situ? Tidak!
Apakah aku melihat parodi Rasulullah di situ? Tidak!

Aku melihat stereotype Arab~!
dan aku melihat kebodohan para kartunisnya yang dengan enteng menggambar khayalan mereka lalu mengatakan "ini kartun Muhammad".

Lihatlah.. tidak ada kekompakan di antara kartun-kartunnya. Ada yang gemuk, ada yang kurus. Bentuk janggut pun berbeda-beda.
Karena memang tidak pernah ada gambarnya.


Saya lebih marah melihat anak-anak kecil dipaksa oleh orang-orang dewasa untuk mengamen dan mengemis di perempatan jalan-jalan Jakarta daripada melihat orang bodoh membuat kartun sambil mabuk. Saya lebih muak melihat khatib pemuja Arab menutup matanya dan membela kezaliman di khutbah Jumat daripada melihat provokasi oleh sketsa-sketsa khayalan tak berdasar.


Sadar atau tidak sih,
dengan mengatakan kartun-kartun tersebut sebagai 'kartun Muhammad', artinya sudah mengatakan bahwa gambar-gambar tersebut adalah 'Muhammad' atau setidaknya sangat mirip dengan 'Muhammad'. Dengan mencak-mencak dan marah-marah, artinya sudah mengakui 'menyembah Muhammad'.

Rasulullah menahan hinaan bertahun-tahun di Mekkah. Ia bahkan rela meninggalkan gelarnya, menggunakan namanya "Muhammad ibn Abdullah" untuk perjanjian Hudaibiyah. Dan kalian yang mengaku 'cinta Muhammad' bukannya mengikuti perilaku beliau malah bersikap seperti orang kafir, menuruti hawa nafsu kalian?

Hamzah menusukkan panahnya ke hidung Abu Jahal ketika Muhammad dianiaya di Mekkah. Mu'minin pertama marah ketika isu bahwa saudara mereka, Usman ibn Affan dianiaya ketika menjadi utusan ke Mekkah. Salah satu Muslim mengancam Umar ibn Khattab di penobatannya sebagai khalifah bahwa ia tidak akan segan-segan menggunakan pedangnya untuk meluruskan bila beliau zalim.

Apa yang kulihat sekarang? Anak-anak muslim dipaksa mengemis di perempatan jalan. Dua tahun lalu, saudara-saudara kita yang muslim dianiaya hingga kelaparan saat haji dan setahun kemudian, seorang khatib pemuja Arab membela kezaliman tersebut, menghina dan mengutuk saudara-saudara muslim kita sebagai haji gagal, yang tidak mabrur karena mereka menjerit kelaparan. Dan tidak ada satupun berdiri membungkam khatib zalim tersebut!!


Dan kalian baru bangkit marah ketika orang-orang bodoh mencoba memprovokasi kalian?

Lalu untuk apa puasa-puasa kalian yang kalian lakukan setahun sekali itu? Untuk melegitimasi kezaliman kalian dengan menakut-nakuti mereka yang tidak berpuasa dengan mengancam menutup warung?

Lalu untuk apa puasa-puasa senin-kamis yang kalian lakukan setiap minggu itu?

Lalu untuk apa sholat lima waktu yang kalian lakukan tiap hari itu? Untuk menjadikan pembenaran tindakan kalian mengancam mereka yang berbeda pandangan kalian, entah itu Syiah, entah itu Ahmadiyah?

Lalu untuk apa pengajian yang kalian selenggarakan setiap habis Maghrib itu? Untuk dijadikan alasan menebas leher-leher siswi-siswi SMP yang berbeda agama dengan kalian?

0 comments: