Thursday, December 18, 2008

Jeritan "Keep Christ on Christmas" di Amerika Serikat


Saya baru mendengar cerita ini di benua ini. Mungkin karena kita yang berada di Indonesia tidak memiliki musim dingin. Mungkin karena

Bukan rahasia lagi bahwa Natal memiliki beberapa versi, dan umat non-kristiani yang doyan debat pun mengetahui beberapa teori mengenai asal-usul Natal. Namun tetap saja, bahkan buat non-kristiani radikal di Indonesia sekalipun, 25 Desember adalah perayaan Natal, hari raya untuk umat Kristen.

Tampaknya kaum sekuler di Amerika Serikat berbeda pandangan.

Beberapa hari lalu, para Atheis yang tergabung dalam Freedom from Religion Foundation memasang plakat di gedung DPR (Capitol) di Washington yang berbunyi

At this season of WINTER SOLSTICE may reason prevail.
There are no gods, no devils, no angels, no heaven or hell.
There is only our natural world.
Religion is but myth and superstition that harden hearts and
enslaved minds
.


Tentu saja plakat itu memancing kemarahan umat kristen di Amerika Serikat. Papan tersebut sempat dicuri.

Wajar bila umat kristen di Amerika merasa terancam. Penggunaan kata "X-Mas" pun sebenarnya tidak disetujui oleh beberapa fanatik. Di TV-TV, banyak iklan maupun stasiun televisi yang lebih memilih menggunakan ucapan "Happy Holidays" daripada "Merry Christmas". Patung Sinterklas dan rusa-rusanya lebih banyak ditemukan daripada patung Balthazar, Caspar, Melchior, Yusuf, dan Maria.



Di beberapa negara bagian, kaum Atheis menuntut instansi-instansi pemerintah yang menampilkan spanduk atau pajangan natal sehingga beberapa instasi-instasi pemerintah akhirnya antara tidak menampilkan hiasan sama sekali atau menampilkan Sinterklas atau spanduk dengan ucapan "Happy Holidays".

Beberapa kaum kristen membalas balik. Misalnya, ada kelompok gereja yang membatalkan perayaan natal di kapal pesiar karena pemilik kapal menampilkan spanduk "Happy Holiday" alih-alih "Merry Christmas". Ada juga yang memboikot setiap acara perayaan yang tidak menampilkan kata "Christmas".

Dalam parade natal di Pinellas Park yang kukunjungi kemarin, salah satu kendaraan dari gereja sengaja menampilkan kandang dengan spanduk "Keep in Christ in Christmas" walau gaungnya kalah dibandingkan para sinterklas di parade yang sama.
http://kunderemp.multiply.com/photos/album/9/
Largo_--_Pinellas_Park_Parade_2008

3 comments:

Anonymous said...

Ah ini isu lama yang selalu datang berulang2x....

Anonymous said...

Benar kah?
Soalnya aku baru dengar di sini, Nold.

Waktu di Brisbane, kayaknya aku gak pernah dengar tuh isu "Merry Christmas" vs "Happy Holiday" seperti di sini.

Unknown said...

yep ada nya cuman di amrik... gw udah denger ini sejak lama sekali...