Adakah penyelewengan di penyelenggaraan FFI 2010?
Ingat, FFI dibiayai oleh uang pajak.
Sungguh, saya tak habis pikir...
Pertama-tama, mereka mengeluarkan alasan aneh untuk tidak meloloskan Sang Pencerah. Sejak kapan film biopik harus akurat dan sejak kapan sutradara harus membuat film multitafsir?
Kedua, bahkan sengaja melanggar peraturan mereka sendiri dengan hanya membatasi film di bawah batas minimal jumlah film.
Ketika kesalahan ini diperbaiki, kurasa cuma sekedar membungkam publik.
Ketiga, ketika Dewan Juri melihat film yang jadi kontroversi dan bersikeras memasukkannya ke dalam nominasi, panitia berusaha menjegal dengan menunda pembacaan nominasi.
Keempat, dan sekarang dewan juri dipecat dan diganti dewan juri baru. Masih mending dewan juri baru adalah orang-orang baru. Struktur dewan juri baru adalah 5 dari komite seleksi yang bermasalah + 2 orang baru.
Artinya, 2 orang baru ini pasti kalah suara.
Ini jelas permainan. Kenapa gak sekalian keputusannya Dewan Juri = Komite Seleksi?
Oke lah, mungkin tidak semua orang setuju dengan Sang Pencerah. Aku pun juga melihat beberapa kelemahan cerita Sang Pencerah.
Tapi harus diakui,
Tata Artistik, Tata Busana, dan Tata Rias Sang Pencerah. ALNI saja, yang kujagokan untuk film terbaik, kalah dengan Sang Pencerah di aspek ini.
Film, bukan sekedar cerita, bukan sekedar satu atau dua orang tetapi juga kerja keras dari banyak orang, termasuk tim-tim produksi seperti yang mengerjakan aspek-aspek yang kuceritakan tadi.
Apa iya, hanya karena dosa 'cerita' dan 'sutradara' di mata Komite Seleksi FFI lalu kerja keras aspek kreatif lain diabaikan begitu saja?
0 comments:
Post a Comment