Dukung Akang Sunarya
Akang Sunarya adalah satpam teladan. Di tengah-tengah rasa kalut dan kaget, reaksinya sebagai penjaga keamanan tepat, melumpuhkan ancaman keamanan sesegera mungkin.
Haruskah dedikasinya menyebabkan ia dituntut secara hukum oleh mahasiswi bengal tak tahu aturan?
Hak jawab mahasiswi:
http://megavandjabir.blogspot.com/2011/12/suster-ngesot-moral-duty-requires-me-to.html
3 comments:
Mungkin juga perlu diperhatikan di cctv bahwa setelah tahu yang dia tendang adalah manusia, satpam tersebut bukannya menolong yang dia tendang malah ngikut lift buat naik ke tempat tujuan dia. Alangkah baiknya kalau dia membantu saat itu, meskipun yang salah adalah Mega. Itu memang adalah kewajibannya sebagai satpam, karena meskipun salah, Mega itu adalah penghuni resmi apt, jadi tetap layak diperlakukan dengan hormat.
Di CCTV tersebut, satpam tampak shock dan menjauh. Ia naik lift untuk melaporkan insiden itu ke komandan regu. Setidaknya dalam keadaan kalut, hanya itu yang bisa ia pikirkan, melapor ke atasan.
Setelah lapor komandan regu, gak balik ngeliatin yang dia tendang, Nar? Balik bareng komandan regu gampang, toh? Intinya satpam itu tidak disana setelah masalahnya jelas, Nar. Jadi seperti melarikan diri. Itu sebenarnya sih yang jadi titik serang dari si Mega nuntut2 gak jelas itu. Bagaimanapun kalau menurut gue pribadi, se shock apapun satpamnya, sudah kewajibannya untuk kembali ke tempat kecelakaan tersebut.
Satu hal lagi, ini yang gue kurang suka dari semua orang, jangan mentang2 si mega orang kaya dan bapaknya pengusaha yang menggunakan 'power', serta merta kita langsung mencap bahwa ini pasti 100% salah orang yang berkuasa dan mereka hendak menggunakan kekuasaannya untuk menekan orang kecil. There's always two sides of the story, dan yang gue bingung adalah gak ada satupun temen2 dari si mega atau orang2 yang ada di sana yang memberikan keterangan. Jadinya cerita sebenarnya jg kita gak begitu tahu, apa yang dikatakan orang2 tersebut saat kejadian jg gak begitu jelas di CCTV.
Post a Comment