[SPOILER] Dialog Pasangan Fanny - Ricky dalam AZRAX
Sepanjang babak ini, musik romantis pelan mendayu dengan piano muncul sebagai musik latar.
EXT - LORONG RUMAH SAKIT
RICKY gelisah dan bolak-balik menatap kamar tempat FANNY dirawat. FANNY telah selamat oleh usahanya bersama AZRAX menggrebek sindikat perdagangan wanita di Hongkong. Namun penyelamatan itu terlambat, FANNY telah dianiaya saat penyamarannya terbongkar oleh sindikat. RICKY merasa gagal melindungi walaupun keberadaan FANNY di HK adalah atas keputusannya sendiri.
RICKY akhirnya bersandar di tiang lorong, menatap kamar FANNY, berpikir apakah dia sebaiknya memberanikan diri menghadapi FANNY.
INT - KAMAR RS
FANNY tergeletak di ranjang dengan infus di tangan kiri dan perban di kepala. FANNY menghadap ke dinding menghindari pintu.
RICKY masuk, berdiri sejenak, melihat FANNY yang masih terbaring memunggunginya. RICKY memutuskan untuk duduk di kursi dekat pintu, menghela nafas, memegang dahi seakan ada yang dipikirkan.
FANNY: Kamu tega ya gini'in aku.
RICKY: (terkejut, melihat sambil melotot ke arah FANNY yang masih memunggungi)
Ha?
Aku tega?
Fan, coba lihat sini kalo ngomong.
(FANNY mulai bergerak)
Aku tega?
Apa maksud kamu?
(penonton juga ikut bingung)
FANNY: (berbalik menghadap Ricky sambil mulai bangun. Meringis)
Aku sakit, Ricky.
Kejadian itu berat buat aku.
(RICKY masih tak percaya dan menatap FANNY)
FANNY(Cont'd) : Kita sudah pacaran lima tahun dan kau belum mengerti aku juga.
(RICKY masih tak percaya mendengar ucapan FANNY)
FANNY (Cont'd): Kamu sudah tak perduli sama aku.
RICKY: (tak sanggup mendengar tuduhan FANNY, bangkit)
Kamu kira aku ke Hongkong ngapain?
Jalan-jalan?
Bilang aku tak perduli sama kamu?
gila ya?
FANNY: (memotong)
Ngerti!
Aku ngerti!
Dan aku hargai semua usaha kamu.
FANNY (Cont'd):
Tapi setelah aku hancur sama-sama anjing itu,
kamu sudah tak menghargai aku lagi.
RICKY: (balas memotong)
Ya tapi ini semua kan bisa tidak terjadi kalau kamu tidak egois, kan?
(FANNY menggeleng2 kepala)
RICKY (Cont'd): Kalau kamu mau sedikit aja ngedengerin pendapat pacar kamu yang sudah menjaga kehormatan kamu lima tahun.
(Whoa.. lima tahun tak disentuh.. Perjaka tingting)
FANNY: (memotong, muka lebih memelas) Manusia tidak bisa mengubah takdir, Ricky!
RICKY: (memotong) Ini bukan takdir!
RICKY (Cont'd): (menuding FANNY)
Ini kesombongan yang kamu rawat untuk mencapai tempat apa yang kamu sebut eksistensi!
(weits.. bahasanya)
FANNY: Tiap orang punya hak untuk memilih.
RICKY: Tapi kalau pakai rasa disebut toleransi, Fan!
Kompromi, ngalah, untuk capai hubungan yang harmonis.
Kamu apa?
(Kecepatan penonton menangkap dialog pasangan ini tiba-tiba berkurang drastis)
FANNY: (capek debat) Kalau udah kejadian seperti ini, kamu mau apa lagi?
Putusin aku?
(RICKY tak bisa menjawab. Penonton juga bingung mesti kasih saran apa)
FANNY (Cont'd): Iya aku ikhlas kalau bisa buat kamu bahagia.
(kembali berbaring memunggungi RICKY)
(Ricky berdiri terdiam.. tak tahu harus bicara apa-apa.
Penonton juga gak ngerti keinginan FANNY seperti apa.
RICKY menyerah dan berbalik mau menuju kursi)
AZRAX OFF-SCREEN: Assalammu 'alaikum
(AZRAX sudah ada di pintu,
RICKY terkejut,
penonton juga kaget.
Pemain musik juga kaget sampai musiknya tiba-tiba berhenti)
RICKY: Wa'alaikumussalam.
AZRAX : Maaf, A'a mengganggu pembicaraan kalian.
RICKY: Oh, nggak. Gak apa-apa (mempersilakan AZRAX masuk).
AZRAX: (menuju ranjang FANNY.
menyentuh pundak FANNY yang masih memunggungi)
Fanny.
(FANNY berbalik).
AZRAX (Cont'd): Semoga cepat sembuh ya?
(Fanny tersenyum.
Busyet, A'a sakti banget,
sentuhannya bisa membuat wanita tersenyum)
(AZRAX berbalik menuju pintu di mana RICKY masih menunggu)
AZRAX (Cont'd) : (terhadap RICKY) A'a mau nanya.
Seandainya saat itu Fanny tidak terselamatkan.
Apa yang akan terjadi?
AZRAX(Cont'd): (RICKY tak bisa menjawab)
Apakah kegelisahanmu ini masih diperlukan?
(RICKY masih diam tak menjawab.
Penonton juga bingung,
FANNY kok sudah bisa nyengir setelah ketemu A'a ya?)
AZRAX (Cont'd): (kembali berjalan ke arah pintu) A'a istirahat dulu ya?
Capek.
(Sama, penonton juga capek mendengarkan dialog 'eksistensi' FANNY-RICKY)
Wassalammu'alaikum(AZRAX keluar dari ruangan)
RICKY: (musik romantis piano dilanjutkan lagi.
Ricky masih berdiri termenung.
Kemudian berjalan ke arah ranjang FANNY
dan duduk di tepi ranjang.
FANNY berbalik menghadap RICKY).
Maafkan aku ya, sayang?
(FANNY bangkit dan mereka berdua berpelukan).
Sungguh sakti A'A Azrax. Bisa mendamaikan pasangan yang sedang berselisih secepat menyentuh pundak orang.
0 comments:
Post a Comment