Wednesday, April 27, 2016

Tentang 'Aliran Sesat' di Jembrana Bali (komentar pendek)

Berdasarkan kasus "aliran sesat" di Jembrana, Bali kemarin, saya baru tahu bahwa masih ada yang menyembah Dewi Durga di bumi nusantara ini.
Sementara itu, bagaimana jika seandainya ada satu agama, yang percaya bahwa ada sosok yang jatuh dari Surga karena kesombongannya dan mereka memuja si malaikat jatuh ini?
Buat orang-orang Daulat Islamiyah, fiqih mereka jelas, yang pria mesti dibunuh dan ceweknya harus diperbudak. Apa iya hanya karena kepercayaan yang berbeda maka harus diterapkan kebijakan seperti itu.
Bicara tentang 'aliran sesat' sebenarnya juga mesti hati-hati. Misalnya, salah satu penganut agama resmi Indonesia pernah ngobrol ngalor ngidul denganku, membahas tentang aqidah Islam dari ajaran agamanya dan... percaya deh, kalau FPI mendengar pasti bakal ambil pentung.
Bukan! Si fulan yang menganalisis Islam dari ajaran agamanya ini bukan Kristen atau Katolik. Intinya, buat ajaran agama lain pun yang bahkan bukan dari rumpun agama semitik, agama yang kupeluk pun juga dipandang sesat. (Buat yang penasaran, petunjuk, sisi mitologi agama ini tampaknya menginspirasi trilogi His Dark Material-nya Phillip Pullman).
Kurasa, negeri ini mesti punya sebuah indikator apakah sebuah ajaran agama berbahaya untuk kelangsungan negara in atau tidak. Yang jelas indikatornya tidak boleh sekedar dari "berbeda dengan agama resmi" seperti Penetapan Presiden No 1 tahun 1965 karena dari sisi sesama agama resmi pun bisa sesat-menyesatkan.

Salah satu perdebatan tentang kasus di Jembrana ada di FB Tribun Bali.

0 comments: