Saturday, October 20, 2018

Apakah TENGKORAK adalah Film Fiksi Ilmiah ?

Salah satu poster film TENGKORAK


Sebenarnya tulisan ini gak perlu ada tetapi kadang gatal juga melihat pendapat yang mengatakan film "Tengkorak" bukanlah film "Science Fiction". Salah satu tulisan yang berpendapat demikian bahkan berani menyebut nama acuan, yang ironisnya justru malah menunjukkan kedangkalannya: "George Lucas". Ya, seakan-akan genre fiksi ilmiah hanya ditentukan oleh sejumlah film dari budaya populer massal yang sebenarnya justru dikenal sebagai pemuas massa.

Apa yang menyebabkan para penonton menganggap TENGKORAK tidak layak disebut sebagai fiksi ilmiah? Dari beberapa komentar termasuk mereka yang tidak membenci film ini mengatakan bahwa film ini terlalu banyak politiknya, terlalu banyak diskusi tentang "ipoleksosbud", terlalu "filosofis". Komentar singkat saya: Para penonton ini kurang banyak menonton atau membaca genre fiksi ilmiah.

Saya akan menyebut satu karya fiksi ilmiah yang bisa mendobrak semua definisi naif itu, "DUNE" karya Frank Herbert.
Pada awalnya, Dune tampak seperti Star Wars, berkisah tentang keluarga di sebuah pesawat luar angkasa yang sedang menuju planet bernama Arrakis, dikendalikan oleh mahluk hasil mutasi. Planet Arrakis sendiri ternyata dihuni oleh cacing raksasa, dan suku asli yang bermata biru menyala. Setidaknya hingga di titik itu Dune benar-benar fiksi ilmiah yang akan membuat para penggemar Star Wars senang... hingga plot membunuh nyaris semua keluarga Atreides dan mengusir tokoh utama bersama ibunya dari kota dan terasing dalam padang pasir.

Sejak terusir ke padang pasir, tiba-tiba Dune kehilangan elemen-element teknologi canggih. Tokoh utamanya hanya melihat padang pasir, komunitas semi-nomaden yang sangat menghargai air, penakluk monster berbekal pengetahuan tentang tekstur kulit dan kebiasaan monster tersebut. Tokoh utamanya mempelajari tentang mitos-mitos, ramalanan yang beredar di suku ini dan mencoba berpikir bagaimana memanfaatkan mitos itu untuk menggerakkan suku ini melawan musuh keluarganya.

Tentu saja, kalau menurut sudut pandang para penonton yang kecewa dengan TENGKORAK, mereka juga akan mudah mengatakan DUNE itu bukan film fiksi ilmiah. Dune hanya film politik bagaimana orang luar memanfaatkan mitologi suku-suku tertinggal untuk kepentingan negaranya. Dune tak lebih dari penggambaran Lawrence of Arabia dengan balutan teknologi di masa datang. Tapi Dune adalah kisah fiksi ilmiah, tidak ada yang bisa menyangkal itu.

Film fiksi ilmiah tidak harus berada di luar angkasa dengan pesawat-pesawat canggih mereka. Salah satu film fiksi ilmiah yang berada di bumi adalah JURASSIC PARK. Plot utamanya, tak lebih dari kejar-kejaran antara manusia dan monster, bahkan perulangan dari plot film yang pernah dibuat penulis novelnya, WEST WORLD, tetapi baik Jurassic Park maupun West World adalah genre fiksi ilmiah.

Salah satu film ilmiah termiskin yang pernah kulihat adalah THE MAN FROM EARTH dari naskah Jerome Bixby dan disutradarai Richard Schenkman. Film ini tidak menampilkan teknologi macam-macam. Film ini hanya menampilkan sekelompok orang duduk di kursi tamu,ngobrol ngalor-ngidul. Tokoh utamanya mengklaim bukan homo sapiens dan mereka pun berdikusi. Begitu minim akan teknologi, begitu minim pembahasan tentang teknologi terkini, lebih banyak membahas kejadian-kejadian sejarah masa lalu dan klaim-klaim tokoh utama. Tapi film ini adalah genre fiksi ilmiah.

Kita lihat lagi definisi fiksi ilmiah.
MERRIAM WEBSTER memuat definisi "fiction dealing principally with the impact of actual or imagined science on society or individuals or having a scientific factor as an essential orienting component" (Fiksi yang menceritakan dampak dari sains nyata atau imajinasi terhadap masyarakat atau individu, atau memiliki faktor sains sebagai komponen penting pengarah cerita). LONGMAN memuat defisinisi "stories about events in the future which are affected by imaginary developments in science, for example about travelling in time or to other planets with life on them" (kisah-kisah tentang peristiwa di masa datang yang disebabkan oleh perkembangan pengetahuan misalnya tentang menempuh perjalanan waktu atau pergi ke planet lain untuk hidup di sana).  OXFORD memuat definisi, "Fiction based on imagined future scientific or technological advances and major social or environmental changes, frequently portraying space or time travel and life on other planets" (Fiksi yang didasarkan dari khayalan tentang kemajuan sains atau teknologi dan perubahan sosial atau lingkungan besar-besaran, biasanya menampilkan perjalanan lintas waktu atau luar angkasa dan hidup di planet lain).

Melihat dari definisi-definisi tadi, jelas bahwa film fiksi ilmiah tidak harus memiliki plot yang terus-terusan berpusat pada "teknologi" tetapi bisa dan bahkan sebenarnya memang tentang masyarakat atau kelompok masyarakat yang terdampak pada perubahan "pengetahuan" tadi.

Sekarang mari kita lihat plot cerita TENGKORAK. Apa pemicu utama peristiwa yang terjadi di film ini? Terungkapnya sebuah tengkorak yang sangat besar yang tidak masuk akal, tidak logis, seperti yang diungkapkan oleh salah satu ahli di montase awal, "kalau 2 meter mungkin manusia purba tetapi kalau 2 kilometer?".

Apa perubahan yang terjadi pada masyarakat pada film TENGKORAK?

1. Indonesia digambarkan menjadi pusat perhatian dunia. Negara dengan hutang luar negeri ini, tiba-tiba menjadi begitu penting hingga negara luar berusaha mempengaruhi Indonesia dengan berjanji rela menghapuskan hutang dan memberikan sejumlah uang;

2. Indonesia digambarkan menjadi negara paranoid militeristik. Mereka membentuk tim Kamboja yang disangkal keberadaannya, yang bertugas menjaga agar tidak sembarang pengetahuan keluar dari negeri ini;

3. Indonesia bahkan menolak uluran kerja sama dari negara seperti Amerika, Cina, India dan memilih pada negara seperti Jerman yang menurut mereka lebih bisa diajak kompromi. Sebagai balasannya, negara-negara yang ditolak kerjasama, berkali-kali mengirimkan pesawat nirawak (drone) untuk memata-matai kegiatan sekitar Tengkorak. Pemerintah Indonesia membangun menara-menara pengawas untuk menembaki mesin-mesin nirawak penyusup ini;

4. Sejumlah masyarakat bereaksi irasional, membentuk sekte-sekte pemuja tengkorak yang bertendensi bunuh diri;

Tentu saja, perkembangan teknologi komunikasi juga memiliki dampak kepada plot. Misalnya, para anggota Tim Kamboja ternyata memiliki group whatsapp untuk bercanda ngalor-ngidul tentang target-target mereka. Berbeda dengan masa pra-Whatsapp, para anggota tentu tidak bisa menebak raut muka teman-teman mereka ketika menyebarkan calon target. Si nganu mungkin bisa ketawa-ketiwi di grup, tetapi si fulan mungkin punya hubungan emosi dengan si calon target.

Perkembangan teknologi komunikasi juga menjadi pemicu plot di mana pemerintah bisa melakukan referendum atas sebuah keputusan yang akan dijalankan dengan cepat. Namun tanpa keterbukaan dari pemerintah apa manfaat dan mudarat dari keputusan tersebut, referendum itu mungkin tiada artinya walau pemerintah bisa memanfaatkannya sebagai legitimasi atas tindakannya. Orang-orang di warkop mungkin bisa santai mengatakan, "Gitu aja? Telek!" tanpa menyadari pilihannya memiliki dampak serius.

Jadi, apakah TENGKORAK adalah film fiksi ilmiah? YA! TENTU SAJA, MBEL!




Merriam Webster
https://www.merriam-webster.com/dictionary/science%20fiction

Longman
https://www.ldoceonline.com/dictionary/science-fiction

Oxford Dictionary
https://en.oxforddictionaries.com/definition/science_fiction

0 comments: