Tuesday, November 05, 2019

[Bukan Review] LOVE FOR SALE 2

Setidaknya ada tiga cara menikmati film terbaru Andibachtiar Yusuf berjudul Love for Sale 2.

Pertama,  menikmatinya sebagai film yang mengisahkan Ican,  yang harus belajar mencintai ibunya dengan menghormati keinginan beliau. 

Kedua,  menikmatinya sebagai film yang mengisahkan Sang Ibu,  yang terasing dari putra-putranya walau ada di depan mata,  dan harus belajar mencintai mereka sebagai anaknya bukan sebagai perwujudan keinginannya. 

Ketiga,  menikmatinya sebagai film yang mengisahkan keluarga yang memiliki anggota dari berbeda unsur layaknya lapisan-lapisan masyarakat. 

Ada Sang Ibu yang mewakili kubu konservatif baik dari segi adat maupun agama.  Ucapan sang ibu mungkin terdengar klise bagi para penonton masa kini tetapi kita tahu bahwa sang ibu sungguh yakin pada apa yang diucapkan.

Ada unsur sang kakak yang mewakili kubu negara yang mencoba lepas dari adat walau tetap menghormatinya namun harus siap mendengar serapah sang ibu yang tak menerima keputusannya memilih pasangan. 

Ada Ican,  anak tengah yang juga mewakili kelas menengah,  generasi yang tak peduli adat dan moral agama tetapi sang ibu dan teman-teman konservatifnya tak menyadari sudah berapa jauh hidup Ican.

Ada si bungsu, si anak hilang yang kembali,  mewakili masyarakat bawah yang emosional karena tak punya penghasilan stabil.  Si bungsu yang tampak penuh kebencian tetapi biar bagaimana pun ia bagian dari keluarga. 

"Kita beda pemikiran tetapi kita tetap saudara",  kata Si Sulung yang aparat negara menanggapi polah adiknya yang menganggur. 

Jadi,  apa peran Arini di film ini?  Arini Chaniago bukanlah Arini Kusuma yang aktif mencari informasi tentang korbannya, aktif berpura-pura sama-sama menyukai bola. 

Arini Chaniago adalah kawan curhat yang baik,  yang tidak berprasangka dan tidak pula menambah prasangka.  Ia tidak perlu membuat teori mengapa si fulan begini, mengapa si fulanah begitu. Ia menyapa setiap anggota keluarga,  memperlakukan mereka layaknya bagian dari keluarga. 

Dan itulah kisah horornya,  anggota ideal keluarga itu sebenarnya tak ada.  Seluruh keluarga Ican harus tetap bisa mencintai walaupun anggota hantu Arini telah lenyap tak tentu rimbanya. 

"Jika telah habis kontrakku,  masihkah engkau mencintai keluargamu? " tanya Arini menunda kecupan Ican.

0 comments: