Thursday, November 15, 2007

[cuplikan komik] Tanggapan Gue Buat Kasus-nya Roy Marten

Siapa bilang komik tidak mendidik?
Siapa bilang komik Superhero tidak bermutu?
Serial Green Lantern/Green Arrow hasil duet Dennis O' Neil dan Neal Adams tahun 70-an ini membahas permasalahan2 sosial termasuk peredaran narkotik.


Kalau kemarin para blogger dan wartawan tampaknya lebih memilih menghakimi Roy Marten yang terjebak ke lubang yang sama dua kali, gue memilih merespon lewat kutipan komik.


*Jul.. pengen pinjam komiknya gak?



Image Hosted by ImageShack.us

Image Hosted by ImageShack.us

Image Hosted by ImageShack.us

Image Hosted by ImageShack.us

3 comments:

Anonymous said...

ni anak udah dapet scan annya :D kapan2 ke tempat gw yah..

liswari said...

Sorry, I still don't agree with you.. Karena ada banyak masjid atau gereja atau tempat2 ibadah lainnya untuk menangis sejadi-jadinya di kala saat2 sulit atau berat melanda, Ada pinggir pantai atau puncak gunung tempat untuk melihat betapa dunia begitu luas dan kita hanyalah bagian kecil. He is not the only 'lost' or 'lonely' person in this world, hanya saja Mas Roy sepertinya tidak punya cara lain untuk mengatasi nya. Ingat film Soe Hok Gie, dia menggunakan hobinya naik gunung untuk mencari ketenangan jiwanya yg selalu gundah.

Anonymous said...

Tapi pointnya bukanlah alasan kenapa ngedrugs. Melainkan itu semua adalah simptom, sedangkan yang mencoba diobati adalah simptomnya bukan penyakitnya.

Seperti anak kecil, jika flu misalnya, maka badannya panas. Panasnya badan adalah simptom, semacam alarm ada sesuatu yang salah dengan badannya. Jadi untuk mengobatinya, bukanlah dengan menurunkan panas (seperti memberi sinyal yang keliru) tapi dengan mengobati flu-nya.