Friday, May 23, 2008

BBM Naik... Mari Longgarkan Ikat Pinggang!

Lho?
Iyah..

Bayangkan,
misalkan saya biasa menghabiskan Rp 5 ribu setiap hari untuk makan di warteg (dan kita tahu, di Jakarta, biaya makan siang lebih tinggi dari itu) maka seandainya saya memutuskan untuk tidak membeli makan siang lagi karena kenaikan BBM dan ada dua puluh orang yang berpikir seperti saya maka penjual nasi di warteg rugi seratus ribu setiap harinya.

Lalu apa gunanya BLT?

Karena itu,
alih-alih mengajak "mengencangkan ikat pinggang" seperti ajakan orang-orang lain,
saya mengajak "longgarkan ikat pinggang". Bukan demi perut kita tetapi buat perut mereka yang hidup dari berjualan makanan.




Tulisan terkait:
1. blog ibuku
http://edratna.wordpress.com/2008/05/24/kencangkan-atau-longgarkan-ikat-pinggang

0 comments: