Shotcut Video Editing Review
Dari dulu pengen edit-edit video tetapi gak pernah berhasil.
Sempat mencoba Kino, Cinelerra, dan saya lupa apalagi tetapi biasanya masalahnya berkutat antara hal-hal berikut:
1. laptop gak kuat di masa itu;
2. tampilannya yang kurang intuitif menurutku, sukar kupahami;
3. aplikasi tak mendukung format sumber-sumber video yang ingin kugunakan
Kalau cuma menggabungkan dua video sih, bisa pakai Avidemux sebenarnya.
Nah,
karena demam Star Wars kemarin,
akhirnya pengen mencoba lagi.
Sempat mencoba Window Movie Maker tetapi entah kenapa menurutku masih ribet.
Mencoba Lightworks ternyata harus registrasi. Blender? Nanti dulu deh.. saya masih trauma.
Akhirnya, pilihan jatuh ke Shotcut ( http://www.shotcut.org )
Dari sisi tampilan, tampak lebih intuitif dalam arti, saya gak perlu lihat buku petunjuk atau manual penggunaan. Cukup iseng klik sana-sini, tahan klik sana-sini, geser klik, lepas, dan voila!
Dan dari beberapa percobaan, fitur2 berikut ada:
1. tambahkan video klip baru: .mp4, .mts (kamera digital)
2. tambahkan gambar: berguna buat watermark (yup bisa transparant), opening title, credit title
3. tambahkan audio : .mp3 maupun audio dari file video yang ada
4. transisi sederhana (saling timpa fade-in dan fade-out)
Dan berikut adalah hasilnya:
(ya, acak-acakkan... (T_T ) )
3 comments:
Dari dulu gw selalu pake Kdenlive.
Sayangnya, saya udah terlanjur pakai Windows, Jepe.
Malas kalau buka Virtualbox hanya khusus untuk edit video.
Tapi si Dan Dennedy yang memulai proyek Shotcut ini juga pernah terlibat di Kdenlive dan Kino.
Great blog thanks for posting this
Post a Comment