Nulis apa yah?
Aku sering iri melihat teman-temanku yang sudah nge-blog dari awal. Aku iri betapa lancarnya mereka menulis. Aku sendiri, walau banyak yang ingin kutulis, tetap saja aku tak bisa menulis seperti mereka. Terlalu banyak pertimbangan yang akhirnya membuatku batal menulis. Selain itu, sebagai orang yang sok sibuk dan seringkali teralihkan perhatiannya (ADHD kah?), aku seringkali lupa untuk menuliskan pikiranku walaupun pada awalnya aku semangat banget.
Tidak percaya?
Mari kita buktikan sendiri. Ada sekitar empat tulisan yang akan kubuat. Kita lihat apakah aku akan menulis mereka atau tidak. Tulisan-tulisan yang akan kubuat adalah:
1. politik berprasangka baik
Aku ingin menulis ini karena aku sudah muak dengan dunia perpolitikan Indonesia. Buatku, semua pihak yang berperan dalam politik (dari pemimpin kita, media massa, pengamat resmi, dan pengamat-pengamat tak resmi yang ada di pinggir jalan baik di warung tegal maupun di terminal ojek) bertanggung jawab atas keruhnya politik Indonesia.
2. kisah Dzulqarnain (bagian pertama)
Aku ingin membahas kisah dalam surat Al-Kahfi ini untuk menunjukkan betapa lemahnya pengetahuan kita tentang Al-Quran dan betapa beragamnya tafsir Al-Quran serta bukti hilangnya beberapa pengetahuan yang dimiliki generasi pertama Islam. Agak-agak kontroversial, tetapi aku merasa wajib untuk menulis ini.
3. kisah Dzulqarnain (bagian kedua)
Bila di bagian pertama aku membahas tentang ragam tafsir Al-Quran, di bagian kedua aku ingin menunjukkan bagaimana dengan hilangnya pengetahuan tentang Islam tidak berarti kita harus putus asa dan menunjukkan rasa tidak percaya. Justru, ketika beberapa fakta yang dirujuk Al-Quran telah tidak diketahui orang, kisah Dzulqarnain tetap mampu memberikan petunjuk kepada yang membaca Al-Quran.
4. Mengapa aku tak bisa belajar
Tadinya tulisan ini niatnya kutunjukkan untuk berargumentasi dengan ibuku agar aku tak perlu melanjutkan kuliah. Tetapi karena pertimbangan-pertimbangan lain yang akhirnya menyebabkan aku memutuskan untuk mencoba menyelesaikan kuliahku, aku memutuskan akan membuat tulisan ini menjadi buku. Aku mencoba membela diri tak mampu belajar, karena masalahnya bukan hanya kemampuanku melainkan juga pandangan sesat masyarakat terhadap pendidikan.
Itulah empat tulisan yang akan kubuat. Daftar ini mungkin akan bertambah lagi tetapi untuk sementara, empat ini sudah cukup. Kuliahku cukup sibuk jadi tak mungkin membuat seribu tulisan. Bisa menyelesaikan empat tulisan ini saja sudah prestasi untukku.
About Me
- kunderemp
- I am Narpati Wisjnu Ari Pradana son of Priadi Dwi Hardjito son of Soeparto Hardjowidjojo son of Asmeroe. My great grand father was a member of Sarekat Islam Party in Netherland Indies era
0 comments:
Post a Comment