Sunday, March 16, 2008

sepercik wajah lain sikap Muslim terhadap Yahudi

dari milis Budaya Tionghua,
berasal dari Sinar Harapan
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0803/15/opi03.html

Pada 13 Februari lalu, saya berada di New York dan sekali lagi sempat mengunjungi Gedung PBB. Hari itu ada pameran foto dari sebuah organisasi Yahudi bernama Yad Vashem, sebuah organisasi yang dibentuk oleh DPR Knesset) Israel untuk mendokumentasikan sejarah orang Yahudi di masa Holocaust perang dunia II untuk memugar kisah dan kenangan 6 juta orang Yahudi yang menjadi korban.

Juga untuk memanamkan warisan kepada generasi berikut mengenai Holocaust melalui dokumen-dokumen, perpustakaan, sekolah-sekolah, museum-museum dan memberikan pengakuan terhadap the Righteous Among the Nations, bangsa-bangsa non-Yahudi yang telah melindungi kaum Yahudi selama masa Holocaust tersebut dengan risiko jiwa sendiri terancam.Yang menarik dari daftar 44 negara the Righteous Among the Nations itu ada 63 orang Yahudi yang dilindungi oleh kaum muslim Albania.

Ketika melihat pameran foto tersebut hati dan perasaan saya sangat terharu. Siapa bilang bahwa orang muslim tak bisa melindungan etnik atau penganut agama lain?


Ah...
Sikap ini lah sebenarnya yang merupakan sikap orang-orang terdahulu.

Catatan para biarawan di masa penaklukkan Islam menunjukkan bahwa penguasa Islam memperbolehkan orang-orang Yahudi kembali ke Jerusalem setelah sebelumnya diusir (tahun 70M) dan ditindas oleh penguasa Romawi. Atau para penguasa Turki di masa kejayaannya seperti Sultan Bayezid II yang mengancam memberi hukuman mati pada siapapun yang memperlakukan buruk para pengungsi Yahudi dari Spanyol.

Sangat disayangkan bahwa sekarang Islam dicitrakan sebagai anti-Yahudi. Tak heran Barrack Obama begitu ketakutan waktu foto ia dengan pakaian tradisional Somalia beredar (dan aku sepakat dengan Hillary -- Obama terlalu histeris).

Semua karena kebodohan para pemuka di Arab yang melakukan kerusuhan yang melukai orang-orang Sephardim dan Mizrahi. Seandainya tidak terjadi kerusuhan rasial saat itu, masalah Palestina dan Israel akan ditanggapi sebagai konflik politik belaka.

0 comments: