Sunday, April 12, 2009

Mahabharata edisi Duryudana

Mahabharata versi bapak-anak Chopra tahun 1988 sering dipandang sebagai adaptasi Mahabharata terbaik ke dalam media televisi ( serial ini yang dahulu diputar di TPI ).

Nah, Untuk Duryudana, episode yang paling mencerminkan motivasi karakter ini mungkin adalah dua episode:

1. Episode 25.
Murid2 Dorna (Pandawa dan Kurawa) berlaga di alun-alun, mempertunjukkan keahlian. Ketika Dorna dengan bangga memperkenalkan Arjuna sebagai pemanah terbaik yang masih hidup, Karna, murid Parasurama datang dan memprotes serta menantang Arjuna. Widura, Kripa, dan Bisma menolak tantangan Karna karena asal-usulnya tak jelas. Duryudana, yang menolak perbedaan kasta menolak dan memberikan tanahnya di Awangga pada Karna agar Karna pihak sesepuh Hastina mengabulkan tantangan Karna. Ketika Adirata, orang tua angkat Karna datang, Bima menertawakan Karna yang sekedar anak kusir tetapi Duryudana marah karena Karna dihina dan mengingatkan bahwa asal-usul Pandawa pun perlu dipertanyakan.

2. Episode 44.
Karena Sangkuni kesal Duryudana tak pernah bersabar saat Sangkuni melakukan rencana liciknya, Sangkuni menyuruh Duryudana menikmati pemandangan di istana Indraprasta yang baru dibangun. Banyak jebakan di istana tersebut dan Duryudana salah menyangka kolam sebagai lantai. Drupadi yang melihat peristiwa itu tertawa dan mengejek "Anak orang buta ternyata buta".

4 comments:

Rasyeed said...

Mahabharata? Dulu ini tontonan wajib sepulang sekolah.. SD kelas 4-an gituh..

kunderemp said...

SD Kelas 4?
bukannya kelas 6 yah?

Dulu sampai direkam begitu di rumah :P

Rasyeed said...

Waktu itu saya kelas 4.. Tiap hari sabtu kan? :) saya sampe hafal lagu pembuka/penutup ...

Rasyeed said...

Ramayana juga pernah di puter.. Jadwalnya hari senin.. *smangat sekali*