kuman di seberang lautan tampak...
Seorang teman di milis menanggapi tulisanku sebelumnya dengan sindiran terhadap kita semua. Aku posting di blog ini agar yang tidak bergabung dengan milis tersebut bisa membaca sindirannya.
Salam,
Kunderemp Ratnawati Hardjito A.K.A
Narpati Wisjnu Ari Pradana
==========================================================
Ass. WW.,
Sepenuhnya saya setuju dengan opini dan saran Mas KRH aka NWAP, bahwa ummat Islam se dunia (setidaknya yang terlibat demonstrasi yang merusak secara fisik), telah menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat 'menggugat dan mengoreksi' demokrasi ala Barat dengan cara yang elegan (Islami). Kampungan deh, reaksinya.
Juga saya berterimakasih atas forward-nya Mas SS, sehingga saya tahu betapa murahannya gambar-2 yang dibuat ... kasar ... dan jelas tidak mengandung nilai humor dan daya sentil yang lazim dikandung oleh karikatur semacam. Hina- dina banget, deh
Nah, sementara sebagian ummat Islam Indonesia memprotes penerbitan dan penyebaran karikatur tersebut di LN, ... satu kasus memalukan Islam dan ummat Islam lainnya yang terjadi di DN malah didiamkan. Yaitu, kasus diputuskannya Mantan Meneg RI era Megawati, KH Said Agil, sebagai seorang koruptor DAU (Dana Abadi Ummat), sehingga beliau akan masuk bui selama 5 tahun plus diharuskan membayar denda uang dan mengembalikan sebagian uang yang dikatakan telah dikorupsinya.
Lha, Menteri Agamanya saja sudah terbukti korupsi ... apalagi anakbuahnya?
Lha, Departemen Agama saja sudah terbukti pernah dipimpin oleh seorang koruptor ... apalagi departemen lainnya?
Berlatarbelakang politik atau bukan, jelas keputusan pengadilan ini sangat memalukan ummat Islam Indonesia ... Ini terang-2an sudah mencoreng langsung muka (harga diri) ummat Islam Indonesia ...
Bolehlah orang atau lembaga LN menilai Indonesia sebagai negara paling korup, yang nota bene lebih dari 70% penduduknya ber-ktp Islam ... namun, bila kita sendiri sudah menyatakan ke seluruh dunia bahwa pelayanan agama di negeri kita pernah dipimpin oleh seorang koruptor ... wah, berarti sudah ada pengakuan diri. Ini lebih memalukan daripada tindakan memalukan yang telah dilakukan oleh kartunis Denmark yang hina-dina itu.
Hmmm ...
HaBe
About Me
- kunderemp
- I am Narpati Wisjnu Ari Pradana son of Priadi Dwi Hardjito son of Soeparto Hardjowidjojo son of Asmeroe. My great grand father was a member of Sarekat Islam Party in Netherland Indies era
0 comments:
Post a Comment