Janji gue di tahun 2008
Gue berjanji, akan merubah hidup gue sehingga di akhir tahun 2008, gue akan jadi pria yang layak dicintai dan layak mencintai.
Ini bukan berarti gue berharap punya pacar atau semacamnya. Ini lebih ke arah pribadi gue. Kalaupun di akhir 2008 gue masih jomblo, gue akan menjadi high-quality jomblo.
Tahun 2007 adalah tahun menyedihkan, bukan karena gue single tetapi gue punya hubungan yang kompleks, ribet, dan itu bukan dengan satu orang tetapi dengan tiga orang (eh atau empat?) dan semua itu gue pendam sendiri dan bikin gue kadang-kadang uring-uringan. Gue sempat merasakan ditarik-tarik oleh dua wanita. Gue sempat panik karena ada satu cewek yang nyasar ke tempat gak jelas dan dia ngirim pesan teks ke ponsel gue. Gue sempat berantem ama teman cowok gue karena berebut satu cewek.
That's It!
Gue gak mau masa-masa menyedihkan itu terulang lagi dalam hidup gue!!
Dan semua itu terjadi karena gue bermain-main dengan 'cinta' sementara gue masih belum layak mencintai dan dicintai.
Kalau gue perinci hal-hal buruk gue yang menyebabkan gue gak layak mencintai dan dicintai, hal-hal tersebut adalah
1. KONDISI FINANSIAL
Gue masih belum punya pekerjaan mapan dengan gaji cukup untuk hidup dengan dua orang plus 3 kaleng susu per bulan. Lho apa hubungannya dengan kaleng susu? Iya lah.. kalau gue nikah trus punya anak, kan gue mesti siap membelikan susu.. dan harga susu itu mahal lho... ASI? ASI paling banter 6 bulan.. iya kalau istri gue tinggal di rumah (buka warung atau apalah), kalau kerja? Cuti hamil kan gak bisa lama-lama. Itu aja belum dihitung kalau istri (atau pacar) manja pengen jalan-jalan.
Yang jelas, gue berjanji gak akan minta siapapun termasuk nyokap untuk urusan orang lain yang gue tanggung.
2. MASIH MENCINTAI "SI DIA"
Salah satu kegagalan gue adalah, gue masih mencintai 'dia' walaupun gue berusaha melupakannya. Dan itulah yang sempat membuat gue ditarik-tarik oleh dua wanita (yup.. salah satunya adalah 'dia'). Tentu saja akhirnya gue kehilangan dua-duanya.
Bahkan ketika 'dia' sudah punya kekasih pun, tetap aja, perasaan 'masih mencintai dia' adalah rintangan. Misalnya keluarga dan teman-teman gue bersifat defensif terhadap wanita baru yang hadir dalam hidup gue, "fulanah (cewek baru) gak cocok buat kamu, Nar.. kenapa sih kamu gak tetap ama 'dia' saja?". Dari gue sendiri, kadang-kadang tidak terelakkan untuk membandingkan wanita baru dengan "si dia". Bahkan saat kupendam-pendam untuk menghargai wanita baru tersebut, suatu saat akhirnya akan timbul juga.
Selama gue masih mengingat "kenangan manis", gue gak akan bisa melangkah lebih maju.
3. KURANG BERSIKAP TEGAS
Sekali dua kali memanjakan pasangan mungkin perlu untuk keperluan merayu. Namun hal itu tidak berarti gue harus kehilangan identitas diri, harus merelakan keinginan-keinginan gue. Gue harus bersikap tegas, katakan "Iya" untuk mengiyakan dan katakan "Tidak" untuk menolak. Mulut harus terbuka dan berani. Gue harus sayang ama diri sendiri dulu, baru menyayangi orang lain.
4. TIDUR DAN BERGADANG
Sering sekali sebuah janji di pagi hari terlupakan hanya gara-gara gue tidur. Kadang, hal tersebut disebabkan oleh narkolepsi gue, tapi kadang-kadang karena gue bergadang (kayak saat ini). Tidur dan bergadang juga bikin kuliah gue kacau selama ini.. Gue harus bisa disiplin.
5. GENDUT
Sebenarnya ini faktor yang tidak terlalu penting. Tetapi gue rasa, gue harus mulai menguruskan diri. Terutama kalau suatu saat gue harus lari dikejar ama orang-orang sekampung gara-gara menaklukkan wanita idola di sebuah RT (kebanyakan nonton Get Married nih kayaknya).
Trus,
kayaknya gak afdol kalau gue gak menyertakan kriteria wanita dambaan. Bukan berarti gue mencari wanita tersebut, tetapi kalau kelak ada wanita lain hadir dan menyatakan cinta pada gue, gue akan berpikir dua kali untuk menjawab iya (lihat point nomer tiga di atas).
1. WANITA
Ini kriteria wajib dan ini satu-satunya persyaratan yang diajukan oleh nyokap. Dan sebagai anak berbakti, gue jelas harus menaati.
2. CANTIK
Ini tidak wajib tetapi perlu. Untungnya, mayoritas wanita-wanita di sekitar gue cantik-cantik dan banyak di antaranya tidak dilirik cowok-cowok.. :p
3. MANDIRI
Pengertian mandiri adalah berani untuk tidak tergantung gue, baik lahir maupun batin. Ini berkaitan dengan point 3 di atas. Mungkin gue terkesan egois di sini, tetapi pengalaman gue menjalin kasih (doooh.. bahasanya), gue selalu gagal sebagai pria yang selalu hadir di samping pasangan entah karena kesibukan gue atau keasyikan gue. Tentu saja, konsekuensinya, gue juga harus rela wanita yang gue inginkan tidak selalu hadir di samping gue entah lembur di kantor atau semacam itu.
4. MENGHARGAI GUE SEBAGAI PASANGAN
Dalam arti, setiap rencana dia yang bakal mempengaruhi kehidupan kami selanjutnya, selalu menyertakan aku dalam mengambil keputusan. Gue gak mau pasangan gue keras kepala membuat rencana dan akhirnya menghancurkan hubungan kami lalu dengan tangisan buaya mengatakan, "seandainya aku bisa memutar balik, aku tidak akan membuat rencana itu".
5. IDEALIS
Gue selalu menginginkan pasangan yang bisa dijadikan diskusi. Gue menginginkan pasangan yang mau melihat ke sekelilingnya, bukan cuma hubungan kami. Gue pengen pasangan gue menjadi pendorong buat gue untuk orang yang berguna buat masyarakat. Gue kagak mau pasangan yang melarang gue berbuat kebaikan entah karena kecemburuannya, entah karena kebenciannya, entah karena trauma yang dia alami.
6. BUKAN ORANG JAWA
Kayaknya, kali ini gue harus menegaskan ini.. Gue gak mau punya cewek orang jawa.. Kagak.. Udah kapok gue..
7. MAMPU BERADAPTASI DENGAN TEMAN-TEMAN GUE
Teman-teman gue terdiri dari berbagai kalangan (gak cuma kampus). Gue gak mau pasangan gue malu-malu kucing. Gue pengen pasangan gue mampu menunjukkan, "ini gue.. cewek yang bikin Narpati jatuh hati". Gue pengen pasangan gue mampu membungkam teman-teman gue (lihat poin ke lima, idealis).
Mustahil kah kriteria yang gue paparkan?
Mungkinkah perempuan seperti istri Tun Utama dalam cerita Musang Berjanggut benar-benar ada?
Seharusnya tidak karena gue pernah beberapa kali melihat wanita-wanita seperti itu. Salah satunya pernah kurayu pula (tetapi menolak dengan alasan, "Maaf yah, Kund... kamu terlalu muda"). Tentu saja, wanita dengan kriteria point 3 dan 5 gak akan mau dengan aku selama aku belum memiliki kebebasan finansial.
Jadi,
usiaku yang 25 tahun ini
dan tahun 2008
biarlah kubuka dengan statusku: BUJANGAN
Bismillahirrahmanirrahiim
Ini bukan berarti gue berharap punya pacar atau semacamnya. Ini lebih ke arah pribadi gue. Kalaupun di akhir 2008 gue masih jomblo, gue akan menjadi high-quality jomblo.
Tahun 2007 adalah tahun menyedihkan, bukan karena gue single tetapi gue punya hubungan yang kompleks, ribet, dan itu bukan dengan satu orang tetapi dengan tiga orang (eh atau empat?) dan semua itu gue pendam sendiri dan bikin gue kadang-kadang uring-uringan. Gue sempat merasakan ditarik-tarik oleh dua wanita. Gue sempat panik karena ada satu cewek yang nyasar ke tempat gak jelas dan dia ngirim pesan teks ke ponsel gue. Gue sempat berantem ama teman cowok gue karena berebut satu cewek.
That's It!
Gue gak mau masa-masa menyedihkan itu terulang lagi dalam hidup gue!!
Dan semua itu terjadi karena gue bermain-main dengan 'cinta' sementara gue masih belum layak mencintai dan dicintai.
Kalau gue perinci hal-hal buruk gue yang menyebabkan gue gak layak mencintai dan dicintai, hal-hal tersebut adalah
1. KONDISI FINANSIAL
Gue masih belum punya pekerjaan mapan dengan gaji cukup untuk hidup dengan dua orang plus 3 kaleng susu per bulan. Lho apa hubungannya dengan kaleng susu? Iya lah.. kalau gue nikah trus punya anak, kan gue mesti siap membelikan susu.. dan harga susu itu mahal lho... ASI? ASI paling banter 6 bulan.. iya kalau istri gue tinggal di rumah (buka warung atau apalah), kalau kerja? Cuti hamil kan gak bisa lama-lama. Itu aja belum dihitung kalau istri (atau pacar) manja pengen jalan-jalan.
Yang jelas, gue berjanji gak akan minta siapapun termasuk nyokap untuk urusan orang lain yang gue tanggung.
2. MASIH MENCINTAI "SI DIA"
Salah satu kegagalan gue adalah, gue masih mencintai 'dia' walaupun gue berusaha melupakannya. Dan itulah yang sempat membuat gue ditarik-tarik oleh dua wanita (yup.. salah satunya adalah 'dia'). Tentu saja akhirnya gue kehilangan dua-duanya.
Bahkan ketika 'dia' sudah punya kekasih pun, tetap aja, perasaan 'masih mencintai dia' adalah rintangan. Misalnya keluarga dan teman-teman gue bersifat defensif terhadap wanita baru yang hadir dalam hidup gue, "fulanah (cewek baru) gak cocok buat kamu, Nar.. kenapa sih kamu gak tetap ama 'dia' saja?". Dari gue sendiri, kadang-kadang tidak terelakkan untuk membandingkan wanita baru dengan "si dia". Bahkan saat kupendam-pendam untuk menghargai wanita baru tersebut, suatu saat akhirnya akan timbul juga.
Selama gue masih mengingat "kenangan manis", gue gak akan bisa melangkah lebih maju.
3. KURANG BERSIKAP TEGAS
Sekali dua kali memanjakan pasangan mungkin perlu untuk keperluan merayu. Namun hal itu tidak berarti gue harus kehilangan identitas diri, harus merelakan keinginan-keinginan gue. Gue harus bersikap tegas, katakan "Iya" untuk mengiyakan dan katakan "Tidak" untuk menolak. Mulut harus terbuka dan berani. Gue harus sayang ama diri sendiri dulu, baru menyayangi orang lain.
4. TIDUR DAN BERGADANG
Sering sekali sebuah janji di pagi hari terlupakan hanya gara-gara gue tidur. Kadang, hal tersebut disebabkan oleh narkolepsi gue, tapi kadang-kadang karena gue bergadang (kayak saat ini). Tidur dan bergadang juga bikin kuliah gue kacau selama ini.. Gue harus bisa disiplin.
5. GENDUT
Sebenarnya ini faktor yang tidak terlalu penting. Tetapi gue rasa, gue harus mulai menguruskan diri. Terutama kalau suatu saat gue harus lari dikejar ama orang-orang sekampung gara-gara menaklukkan wanita idola di sebuah RT (kebanyakan nonton Get Married nih kayaknya).
Trus,
kayaknya gak afdol kalau gue gak menyertakan kriteria wanita dambaan. Bukan berarti gue mencari wanita tersebut, tetapi kalau kelak ada wanita lain hadir dan menyatakan cinta pada gue, gue akan berpikir dua kali untuk menjawab iya (lihat point nomer tiga di atas).
1. WANITA
Ini kriteria wajib dan ini satu-satunya persyaratan yang diajukan oleh nyokap. Dan sebagai anak berbakti, gue jelas harus menaati.
2. CANTIK
Ini tidak wajib tetapi perlu. Untungnya, mayoritas wanita-wanita di sekitar gue cantik-cantik dan banyak di antaranya tidak dilirik cowok-cowok.. :p
3. MANDIRI
Pengertian mandiri adalah berani untuk tidak tergantung gue, baik lahir maupun batin. Ini berkaitan dengan point 3 di atas. Mungkin gue terkesan egois di sini, tetapi pengalaman gue menjalin kasih (doooh.. bahasanya), gue selalu gagal sebagai pria yang selalu hadir di samping pasangan entah karena kesibukan gue atau keasyikan gue. Tentu saja, konsekuensinya, gue juga harus rela wanita yang gue inginkan tidak selalu hadir di samping gue entah lembur di kantor atau semacam itu.
4. MENGHARGAI GUE SEBAGAI PASANGAN
Dalam arti, setiap rencana dia yang bakal mempengaruhi kehidupan kami selanjutnya, selalu menyertakan aku dalam mengambil keputusan. Gue gak mau pasangan gue keras kepala membuat rencana dan akhirnya menghancurkan hubungan kami lalu dengan tangisan buaya mengatakan, "seandainya aku bisa memutar balik, aku tidak akan membuat rencana itu".
5. IDEALIS
Gue selalu menginginkan pasangan yang bisa dijadikan diskusi. Gue menginginkan pasangan yang mau melihat ke sekelilingnya, bukan cuma hubungan kami. Gue pengen pasangan gue menjadi pendorong buat gue untuk orang yang berguna buat masyarakat. Gue kagak mau pasangan yang melarang gue berbuat kebaikan entah karena kecemburuannya, entah karena kebenciannya, entah karena trauma yang dia alami.
6. BUKAN ORANG JAWA
Kayaknya, kali ini gue harus menegaskan ini.. Gue gak mau punya cewek orang jawa.. Kagak.. Udah kapok gue..
7. MAMPU BERADAPTASI DENGAN TEMAN-TEMAN GUE
Teman-teman gue terdiri dari berbagai kalangan (gak cuma kampus). Gue gak mau pasangan gue malu-malu kucing. Gue pengen pasangan gue mampu menunjukkan, "ini gue.. cewek yang bikin Narpati jatuh hati". Gue pengen pasangan gue mampu membungkam teman-teman gue (lihat poin ke lima, idealis).
Mustahil kah kriteria yang gue paparkan?
Mungkinkah perempuan seperti istri Tun Utama dalam cerita Musang Berjanggut benar-benar ada?
Seharusnya tidak karena gue pernah beberapa kali melihat wanita-wanita seperti itu. Salah satunya pernah kurayu pula (tetapi menolak dengan alasan, "Maaf yah, Kund... kamu terlalu muda"). Tentu saja, wanita dengan kriteria point 3 dan 5 gak akan mau dengan aku selama aku belum memiliki kebebasan finansial.
Jadi,
usiaku yang 25 tahun ini
dan tahun 2008
biarlah kubuka dengan statusku: BUJANGAN
Bismillahirrahmanirrahiim
10 comments:
Baca sambil deg-degan...syukurlah salah satu kriteria nya "wanita"....hehehe.
Santai aja, semoga harapanmu pada tahun 2008 terkabul. Amien
Semangat...semangat...
Semangat di tahun baru...Ganbatte hehe...wah saya juga mau bikin janji di tahun 2008 de..mmm enaknya apa ya
haha, untunglah kriterianya 'wanita'
semangat! semoga semuanya bisa tercapai di tahun yg baru. jadi pengen bikin janji juga deh...hehe...
Hihihihi...bisa diperjelas kriteria wanita itu apa yah???
Btw...setelah gw baca, gw rangkum dalam satu kalimat janji elo di thn 2008 adalah "mendapatkan pacar" :P
~cardepus
Hahahaha.
Biarkan mengalir lah, Kund. Kamu gak akan dapat cewek sesuai yg kau inginkan tanpa kau menemukan dirimu sendiri. Jadi, carilah dulu dirimu. Gimana bisa dapat ketemu cewek, kalau kau sendiri belum yakin pada dirimu?
Setelah kau menemukan dirimu, yakinlah, cewek2 akan berkitar-kitar deketmu.
Seperti Santiago dalam Alkemis: dia cari harta karun ke seganap penjuru dunia. Ia tak menemukannya. Dan harta temuannya sebenarnya adalah PERJALAN MENCARI itu sendiri.
NB;
Perbaiki dong layout blogmu.
hmm...
agak gak terima nih...
kenapa vewek jawa didiskrimunasikan?
we are great...!
wah nar,
semangat dikau pasti bisa mendapat apa yang dikau impikan
SUKSES SELALU
DAN
doakan aku juga untuk bisa segera menikah kembali tuk kedua kali
tapi sama seperti kamu
yang penting bukan orang jawa
hahahahha
@meiditami
Tambahan, dan Santiago menemukan harta tersebut di titik awal dimana dia memulai perjalanannya. The Alchemist is a damn good book euy..
@Bu Enny
[quote]Baca sambil deg-degan...syukurlah salah satu kriteria nya "wanita"....hehehe.[/quote]
Lah Bu, mangnya kalo bukan wanita kenapa? Khan cinta tidak memandang fisik (baca: jenis kelamin) huehehe
~nyegatOjek
Hmm wanita itu juga perlu dipertegas, Nar! Wanita di Thailand banyak yang mantan cowok, abis itu manis2 lagi.
Satu hal tentang syarat wanita:
Wanita asli bukan transeksual, lahir dengan ovarium asli! huehehehe...
Hmm.. tentang cari pacar, emang perlu, yah, cari pacar sekarang?
iya nih, kenapa cewek jawa didiskriminasiin, tapi gak urus juga sih ama gw :D
eh... ngomong2 layout blognya dibikin asik dunxnxn
Post a Comment