Monday, February 22, 2016

[Bukan Resensi] ZOOTOPIA



Karena ini minggu terakhir bulan ini (errr. sebenarnya masih ada satu hari Senin di bulan depan), baik kalian terima gaji akhir bulan atau awal bulan, kalau gaji cukup, sisihkan untuk nonton bersama putra-putri kalian film kartun terbaik tahun ini, ZOOTOPIA.

Iya, saya tahu masih akan ada beberapa film kartun lain dan ini masih di awal tahun, namun saya berani bilang film kartun ini adalah kartun terbaik. Saya gak yakin Kungfu Panda 3, The Secret Life of Pets, Ice Age: Collision Course, Angry Bird, Finding Dory akan bisa mengejutkan saya seperti Zootopia.

Seperti kata eyangnya Ara alias ibu saya,
ini film berat dan walau sebenarnya mungkin terinspirasi dari suasana di Amrik sana, tetapi juga berlaku buat kondisi di Indonesia. Bisa dibilang, film kartun ini bukan sekedar menghibur dan menggelitik tetapi juga untuk bahan diskusi.

ZOOTOPIA bisa dibilang adalah penerus genre fable-fable Aesop, Kalilah-Dimnah, La Fontaine.

Dari sisi teknis?
Saya pembenci teknologi 3D di mana saya sering dikecewakan dari zaman Ice Age hingga Life of Pi (dan jangan sebut-sebut Man of Steel). Namun teknologi 3D di sini bagus, putri saya sampai berusaha meraih-raih layar.

Desain kota Zootopia termasuk kereta commuter-nya mengesankan termasuk pembagian zona-zona-nya. Percaya deh, trailer Zootopia hanya menampilkan sebagian kecil dari kota Zootopia yang luas.

Namun, kunci utama dari Zootopia adalah plotnya yang membawa penonton mengupas lapisan bawang. Petunjuknya sudah ada dari menit pertama tetapi mereka menyisipkan bau-bau pesannya secara bertahap.

Bahkan ketika putri anda tidak menangkap pesan yang sama dengan anda sebagai orang dewasa, percayalah, untuk setiap usia, ada pesan yang disampaikan.

Yup.
Kalau harus memilih antara DEADPOOL atau ZOOTOPIA,
saya memilih yang terakhir.

Bila duit tak cukup?
Tunggulah saat filmnya kelak diputar di TV walau kemungkinan atas permintaan KPI, karakter Gazelle si kambing hutan bakal disensor buram. tongue emotikon

0 comments: