Wednesday, July 28, 2021

Berapa Banyak Kematian Yang Bisa Ditekan Oleh Program Vaksinasi ?

Minggu lalu, saya sempat stress karena kawan ibu saya, sudah dua kali dapat vaksin, wafat karena Covid dengan komorbid jantung. Waktu sejak gejala sesak mulai muncul hingga wafat cukup cepat, hanya sekitar 4-5 hari.

Namun saya dapat infografis vaksinasi terinfeksi di Jakarta (yang sampai sekarang saya gak tahu sumbernya tetapi ada siaran pers Kominfo[1] tanggal 22 Juli yang mengonfirmasi sebagian datanya) dan saya penasaran membandingkan dengan data kasus [2] untuk periode di infografis tersebut.



Siaran pers Kemkominfo mengatakan "Case Fatality Rate atau CFR Jakarta bergerak di sekitar angka 1.7% pada kasus sebelum divaksin" namun angka ini sebenarnya adalah angka CFR pada tanggal 11 Januari 2021. 

Jika kita membatasi hanya pada pasien sejak tanggal 12 Januari hingga 8 Juli, maka sebenarnya terjadi penurunan CFR yakni 1.35% sementara CFR yang tidak divaksin pada periode itu adalah 1.39%. Jika yang digunakan adalah data akumulasi (dari tanggal 2 Maret 2020 hingga tanggal 8 Juli) maka CFR-nya adalah 1,46%. 

Saya memakai angka CFR tidak tervaksin yang paling kecil saja, yakni 1.39%. Ternyata tetap saja, yang divaksin (dosis 1) sudah terjadi penurunan hingga 0.33%. 

Sepintas angkanya kecil, tetapi kalau selisih persentase ini dikalikan dengan populasi Jakarta (anggaplah 10 juta [3]), maka jumlah jiwa yang diselamatkan seandainya semua tervaksin bisa lebih dari 100 ribu.  Perhitungan kasar main-main yang saya lakukan ini baru dengan Sinovac (dengan sebagian kecil Astrazeneca dosis 1) dan tanpa kebijakan PPKM[4].

Benar, bahwa ada kasus-kasus kematian walaupun pasien sudah divaksin lengkap. Juga benar bahwa variant baru membuat serangan semakin dahsyat. Walaupun begitu, menghakimi bahwa program vaksinasi tidak bekerja tidaklah tepat.  Ada hal-hal yang perlu diperbaiki tetapi sebenarnya program vaksinasi sudah menunjukkan manfaat.


Catatan

[1] https://www.kominfo.go.id/content/detail/35902/siaran-pers-no-249hmkominfo072021-tentang-menkominfo-laporan-gubernur-dki-jakarta-buktikan-vaksinasi-signifikan-tekan-angka-kematian/0/siaran_pers 


[2] diperoleh dari siaran umum KawalCovid https://kcov.id/daftarpositif tetapi sebenarnya mereka mengambil dari pengumuman Satgas yang ada di twitter BNPB  ( https://twitter.com/bnpb_indonesia


[3] https://jakarta.bps.go.id/pressrelease/2021/01/22/541/jumlah-penduduk-hasil-sp2020-provinsi-dki-jakarta-sebesar-10-56-juta-jiwa.html


[4] PPKM darurat mulai tanggal 3 Juli. Data sampai tanggal 8 juli. Selisih 5 hari harusnya tak cukup signifikan dibandingkan data nyaris lima bulan. 

0 comments: