Friday, December 28, 2007

Khotbah Zalim

Alkisah ada sebuah peristiwa seorang renta yang berpuasa. Kemudian ada seorang begal mabuk yang mencari masalah, mengajak ribut orang tua tadi. Begal tersebut tidak tanggung-tanggung memukul orang tua tadi. Akhirnya, karena tak tahan, orang tua tersebut akhirnya melawan dan bahkan tanpa diduga, perlawanannya menyebabkan kematian si begal.

Kemudian, beberapa bulan kemudian, dalam sebuah khotbah Jumat, seorang ulama membahas peristiwa tersebut. Ia mengritik orang tua tadi yang menurutnya merusak ibadah puasanya. Ia mengutip hadits nabi, yang menyarankan seseorang mengatakan "saya sedang berpuasa" bila ada tantangan berkelahi saat berpuasa. Ia menyarankan pada para jamaah agar ketika menjalankan ibadah beribadah, bersikap tekun menjaga agar tidak merusak pahalanya.

Di akhir khotbahnya, si ulama tadi menakut-nakuti dengan mengutip hadits nabi bahwa akan ada masa di mana orang-orang meninggalkan para ulama dan fuqaha. Lalu si ulama mengutip hadits-hadits dan ayat-ayat yang menunjukkan keutamaan ulama dan meminta agar para jamaah selalu dekat dengan para ulama.



Hari ini,
aku bertemu ulama seperti itu dengan khotbahnya mirip seperti itu (serupa tapi tak sama). Sungguh, darah ini mendidih mendengarnya.

Janji gue di tahun 2008

Gue berjanji, akan merubah hidup gue sehingga di akhir tahun 2008, gue akan jadi pria yang layak dicintai dan layak mencintai.

Ini bukan berarti gue berharap punya pacar atau semacamnya. Ini lebih ke arah pribadi gue. Kalaupun di akhir 2008 gue masih jomblo, gue akan menjadi high-quality jomblo.


Tahun 2007 adalah tahun menyedihkan, bukan karena gue single tetapi gue punya hubungan yang kompleks, ribet, dan itu bukan dengan satu orang tetapi dengan tiga orang (eh atau empat?) dan semua itu gue pendam sendiri dan bikin gue kadang-kadang uring-uringan. Gue sempat merasakan ditarik-tarik oleh dua wanita. Gue sempat panik karena ada satu cewek yang nyasar ke tempat gak jelas dan dia ngirim pesan teks ke ponsel gue. Gue sempat berantem ama teman cowok gue karena berebut satu cewek.

That's It!
Gue gak mau masa-masa menyedihkan itu terulang lagi dalam hidup gue!!
Dan semua itu terjadi karena gue bermain-main dengan 'cinta' sementara gue masih belum layak mencintai dan dicintai.

Kalau gue perinci hal-hal buruk gue yang menyebabkan gue gak layak mencintai dan dicintai, hal-hal tersebut adalah



1. KONDISI FINANSIAL
Gue masih belum punya pekerjaan mapan dengan gaji cukup untuk hidup dengan dua orang plus 3 kaleng susu per bulan. Lho apa hubungannya dengan kaleng susu? Iya lah.. kalau gue nikah trus punya anak, kan gue mesti siap membelikan susu.. dan harga susu itu mahal lho... ASI? ASI paling banter 6 bulan.. iya kalau istri gue tinggal di rumah (buka warung atau apalah), kalau kerja? Cuti hamil kan gak bisa lama-lama. Itu aja belum dihitung kalau istri (atau pacar) manja pengen jalan-jalan.

Yang jelas, gue berjanji gak akan minta siapapun termasuk nyokap untuk urusan orang lain yang gue tanggung.


2. MASIH MENCINTAI "SI DIA"

Salah satu kegagalan gue adalah, gue masih mencintai 'dia' walaupun gue berusaha melupakannya. Dan itulah yang sempat membuat gue ditarik-tarik oleh dua wanita (yup.. salah satunya adalah 'dia'). Tentu saja akhirnya gue kehilangan dua-duanya.

Bahkan ketika 'dia' sudah punya kekasih pun, tetap aja, perasaan 'masih mencintai dia' adalah rintangan. Misalnya keluarga dan teman-teman gue bersifat defensif terhadap wanita baru yang hadir dalam hidup gue, "fulanah (cewek baru) gak cocok buat kamu, Nar.. kenapa sih kamu gak tetap ama 'dia' saja?". Dari gue sendiri, kadang-kadang tidak terelakkan untuk membandingkan wanita baru dengan "si dia". Bahkan saat kupendam-pendam untuk menghargai wanita baru tersebut, suatu saat akhirnya akan timbul juga.

Selama gue masih mengingat "kenangan manis", gue gak akan bisa melangkah lebih maju.


3. KURANG BERSIKAP TEGAS
Sekali dua kali memanjakan pasangan mungkin perlu untuk keperluan merayu. Namun hal itu tidak berarti gue harus kehilangan identitas diri, harus merelakan keinginan-keinginan gue. Gue harus bersikap tegas, katakan "Iya" untuk mengiyakan dan katakan "Tidak" untuk menolak. Mulut harus terbuka dan berani. Gue harus sayang ama diri sendiri dulu, baru menyayangi orang lain.


4. TIDUR DAN BERGADANG
Sering sekali sebuah janji di pagi hari terlupakan hanya gara-gara gue tidur. Kadang, hal tersebut disebabkan oleh narkolepsi gue, tapi kadang-kadang karena gue bergadang (kayak saat ini). Tidur dan bergadang juga bikin kuliah gue kacau selama ini.. Gue harus bisa disiplin.


5. GENDUT
Sebenarnya ini faktor yang tidak terlalu penting. Tetapi gue rasa, gue harus mulai menguruskan diri. Terutama kalau suatu saat gue harus lari dikejar ama orang-orang sekampung gara-gara menaklukkan wanita idola di sebuah RT (kebanyakan nonton Get Married nih kayaknya).



Trus,
kayaknya gak afdol kalau gue gak menyertakan kriteria wanita dambaan. Bukan berarti gue mencari wanita tersebut, tetapi kalau kelak ada wanita lain hadir dan menyatakan cinta pada gue, gue akan berpikir dua kali untuk menjawab iya (lihat point nomer tiga di atas).


1. WANITA
Ini kriteria wajib dan ini satu-satunya persyaratan yang diajukan oleh nyokap. Dan sebagai anak berbakti, gue jelas harus menaati.

2. CANTIK
Ini tidak wajib tetapi perlu. Untungnya, mayoritas wanita-wanita di sekitar gue cantik-cantik dan banyak di antaranya tidak dilirik cowok-cowok.. :p

3. MANDIRI
Pengertian mandiri adalah berani untuk tidak tergantung gue, baik lahir maupun batin. Ini berkaitan dengan point 3 di atas. Mungkin gue terkesan egois di sini, tetapi pengalaman gue menjalin kasih (doooh.. bahasanya), gue selalu gagal sebagai pria yang selalu hadir di samping pasangan entah karena kesibukan gue atau keasyikan gue. Tentu saja, konsekuensinya, gue juga harus rela wanita yang gue inginkan tidak selalu hadir di samping gue entah lembur di kantor atau semacam itu.

4. MENGHARGAI GUE SEBAGAI PASANGAN
Dalam arti, setiap rencana dia yang bakal mempengaruhi kehidupan kami selanjutnya, selalu menyertakan aku dalam mengambil keputusan. Gue gak mau pasangan gue keras kepala membuat rencana dan akhirnya menghancurkan hubungan kami lalu dengan tangisan buaya mengatakan, "seandainya aku bisa memutar balik, aku tidak akan membuat rencana itu".

5. IDEALIS
Gue selalu menginginkan pasangan yang bisa dijadikan diskusi. Gue menginginkan pasangan yang mau melihat ke sekelilingnya, bukan cuma hubungan kami. Gue pengen pasangan gue menjadi pendorong buat gue untuk orang yang berguna buat masyarakat. Gue kagak mau pasangan yang melarang gue berbuat kebaikan entah karena kecemburuannya, entah karena kebenciannya, entah karena trauma yang dia alami.

6. BUKAN ORANG JAWA
Kayaknya, kali ini gue harus menegaskan ini.. Gue gak mau punya cewek orang jawa.. Kagak.. Udah kapok gue..


7. MAMPU BERADAPTASI DENGAN TEMAN-TEMAN GUE
Teman-teman gue terdiri dari berbagai kalangan (gak cuma kampus). Gue gak mau pasangan gue malu-malu kucing. Gue pengen pasangan gue mampu menunjukkan, "ini gue.. cewek yang bikin Narpati jatuh hati". Gue pengen pasangan gue mampu membungkam teman-teman gue (lihat poin ke lima, idealis).


Mustahil kah kriteria yang gue paparkan?
Mungkinkah perempuan seperti istri Tun Utama dalam cerita Musang Berjanggut benar-benar ada?

Seharusnya tidak karena gue pernah beberapa kali melihat wanita-wanita seperti itu. Salah satunya pernah kurayu pula (tetapi menolak dengan alasan, "Maaf yah, Kund... kamu terlalu muda"). Tentu saja, wanita dengan kriteria point 3 dan 5 gak akan mau dengan aku selama aku belum memiliki kebebasan finansial.

Jadi,
usiaku yang 25 tahun ini
dan tahun 2008
biarlah kubuka dengan statusku: BUJANGAN

Bismillahirrahmanirrahiim

Wednesday, December 26, 2007

Lima Orang Pertama yang Mengucapkan Selamat Ultah

Olin a.k.a Cardepus adalah orang kedua... (makasih yah.. - jam 4)
Ibuku adalah orang ketiga ( tapi pasti protes.. pengennya jadi orang kedua)
Anjar Priandoyo adalah orang keempat (waduh.. lagi libur tapi gak lupa mengucapkan selamat ultah. makasih yah..)
Ferry Haris adalah orang kelima

ayahku adalah orang keenam....



Siapakah orang pertama?
Uhuk.. uhuk...
makasih yah...

Petunjuk: Orang pertama memberi ucapan selamat saat film Big Fish (mulai jam 24.00) masih ditayangkan di TransTV

Monday, December 24, 2007

Pilek Di Malam Natal

Sebenarnya, pileknya dari kemarin-kemarin,
di saat bulan Purnama...
(indah lho... seandainya kalian kemarin yang di Jakarta keluar dan menatap langit)

Sekeluarga pilek pula
Alhasil, kami seharian ini cuma di rumah saja...

Aku menamatkan novel Candide karya Voltaire. Sumpah... seandainya dia hidup di Indonesia di masa kini, dia pasti pantas menulis sinetron. Tetapi yang membedakan antara cerita Candide dengan sinetron adalah, bagaimana karakter-karakternya memiliki pandangan berbeda-beda mengenai penderitaan tiada henti yang mereka alami. Setahuku, ada satu sinetron kristen di saluran FamilyTV yang memiliki karakteristik ini (tentu saja, yang dimenangkan adalah pandangan Kristen ^_^*! sementara Voltaire lebih netral -- walau cenderung mengejek Leibniz dalam ceritanya).

Aku juga mulai membaca Surapati-nya Abdul Muis. Ejaan yang digunakan masih ejaan Suwandi. Wah.. benar-benar kenangan. Aku ingat pertama kali membaca novel dengan ejaan Suwandi, yakni Puntjak-Puntjak Tiga Negara yang disusun Nio Joe Lan. Udah ejaan Suwandi, aku masih harus mencocokkan nama Hokkian yang digunakan NJL dengan ejaan Mandarin (baik Wade Giles maupun Hanyu Pinyin), maklum karena di masa itu, kawan-kawanku juga lagi doyan-doyan baca Kisah Tiga Negara dan memainkan game komputernya dan terbitan Gramedia menggunakan ejaan Wade-Giles sementara game komputer menggunakan Hanyu Pinyin.


Ah... mau curhat apa lagi yah?
Aku juga lagi ketagihan nonton "Yakitake!! Japan". Kapan yah, ada film kartun tentang cara bikin gudeg atau nasi goreng? LOL

Kita memang berbeda tetapi...

Aku tidak percaya juru selamat yang menebus dosa
tetapi aku percaya satu orang bisa mengubah sekelompok kecil orang
sekelompok kecil orang bisa mengubah kelompok yang lebih besar
dan akhirnya bisa mengubah peradaban

Aku tidak percaya berikan pipi kiri bila pipi kanan ditampar
tetapi aku percaya, kasih sayang kepada setiap mahluk
adalah prasyarat untuk berbuat adil termasuk untuk lawan

Pengikut-pengikut Ieosus mungkin tidak segarang kaum zealot Yahudi
apalagi dibandingkan Sicarii,
tetapi tekad mereka terbukti tidak kalah kuat
mampu bertahan selama tiga abad lebih di bawah penindasan Romawi

Dimasa ketidakacuhan masyarakat Eropa akan budaya tulis menulis
Dibawah Gereja Katolik, para pendeta mengawetkan Bahasa Latin
Bahasa yang kelak hingga masa Renaissance merupakan bahasa formal untuk sains
Bahasa di mana PhilosophiƦ Naturalis Principia Mathematica dituliskan
dan sungguh, itu merupakan kerja keras,
mengingat tidak ada mesin cetak dan tidak ada kegairahan akan ilmu dari penguasa.

Ketika Eropa tertinggal zaman karena bersikukuh pada angka Romawi kuno
menolak inovasi angka nol karena takhyul tidak berdasar,
seorang Paus, Gerbert d'Aurillac (aku tidak bisa menerjemahkan nama kepausannya, jadi aku menggunakan nama aslinya), dengan berani memperkenalkan angka nol
dengan resiko dicap sebagai penyihir
(namun kelak membuka jalan untuk Fibonacci memperkenalkan sistem angka India/Arab lebih lanjut)

rekan-rekan sejawat mereka di Timur Tengah (terutama dinasti Abbasiyah) lebih beruntung
karena memiliki penguasa yang masih perduli akan ilmu.

Ketika institusi gereja menjadi sedemikian korup,
adalah seorang rahib, Martin Luther, dari Jerman yang pertama kali mengritik
Para rahib juga masih menoreh sejarah dalam peradaban
ketika Gregory Mendel menjadi pionir bidang genetika.

Thomas More, seorang sarjana injil dan pemeluk Katolik yang sangat taat, menorehkan sebuah karya yang masih membekas hingga kini, Utopia, yang judul karyanya menjadi sebuah kata, melambangkan negeri impian.

Semangat yang sama kulihat masih ada di antara orang-orang Kristen.
Kita tentu sudah tidak asing dengan kisah Bunda Theresa.

Aku pribadi pernah bertemu Franz Magnis Suseno, yang lebih 'Indonesia' daripada orang Indonesia sendiri. Masih ingat, betapa malunya kami, generasi muda yang meragukan Indonesia, ketika Franz Magnis Suseno, yang tidak lahir di Indonesia, tetapi fasih mengungkapkan betapa istimewanya Indonesia.

Aku pernah bertemu dengan Romo Benny Susetyo, yang membuatku terkejut karena ternyata masih ada orang Jawa yang berani mengungkap sejarah Indonesia bukan dari sudut pandang orang Jawa.

Ketika aku masih SMU, aku pernah beberapa kali membaca tulisan Romo Mangunwijaya dan tulisannya menjadi tulisan favoritku setelah tulisan-tulisan Emha Ainun Najib.

Ketika aku masih kuliah di UGM, tulisan-tulisan almarhum Pater J Drost mengenai pendidikan adalah tulisan-tulisan favoritku. Saat ini, beberapa impian J Drost sudah tercapai, tetapi lebih banyak yang menyimpang. Pasti betapa sedihnya ia seandainya beliau masih hidup.


Natal,
di negara-negara Barat (plus Australia), sudah menjadi budaya konsumerisme dan hal itu sering sekali menjadi sebuah kritikan di surat kabar. Namun, tidak pernah sekalipun aku membaca beberita seseorang membunuh demi merayakan Natal.

Di negeri bernama Indonesia ini yang mayoritas di KTP-nya tertulis Islam,
seorang anak membacok kedua orang tuanya karena tidak mereka tidak bersedia membelikan motor sementara sang anak menginginkan motor tersebut untuk arak-arakan Idul Fitri (kasus dua tahun yang lalu).

Pada Ramadhan yang lalu, hari kedua, seorang ibu mencuri baju-baju, untuk dipamerkan pada tetangganya bila ia pulang mudik.

Dan alih-alih prihatin,
khatib-khatib di setiap Jumat lebih tertarik menggembor-gemborkan betapa beruntungnya mereka karena Islam. Betapa piciknya mereka menganggap mereka umat yang spesial yang bisa bersih dari dosa hanya dengan sholat, puasa, dan menyembelih kambing.

Tidak heran kalau beberapa "Muslim" sedari lahir lebih tertarik berpindah agama ( shaba a -- yang konon kata shabiin berasal dari kata ini mungkin setara dengan proselyte, bukan yartadd atau irtidad -- yang arti sesungguhnya berbalik ke arah semula ). Haruskah orang-orang Kristen yang disalahkan? Haruskah para misionaris yang disalahkan?

Seorang Jamaah Tabligh yang kujumpai di Bus Transjakarta Jumat kemarin berbicara tentang satu kampung yang murtad karena disogok uang. Dahulu pula, sering sekali mendengar kabar orang-orang murtad karena Indomie. Tetapi orang-orang yang sama, ketika berbicara 'menghidupkan masjid', mereka lebih tertarik berbicara tentang qiyamul lail semalaman, lebih tertarik beribadah (secara sempit) terus-terusan bagaikan pertapa. Bagaimana mereka tidak tertarik?

(memang ada yang ketika berbicara 'menghidupkan masjid', memaknainya sebagai pusat untuk membantu lingkungan sekitar masjid, tetapi biasanya yang berbicara seperti itu adalah aktivis LSM atau individual. Ada masjid-masjid ideal seperti itu, pernah kutemui beberapa di antaranya, tetapi jumlahnya sangatlah sedikit).

Cukup sering kujumpai khatib-khatib Jumat yang berbicara berapi-api menakut-nakuti jamaah hajinya untuk pergi haji tetapi belum pernah sekalipun kujumpai khatib Jumat yang berani mengritik orang-orang yang pergi ibadah haji berkali-kali sementara tetangganya kelaparan.

Masih bersyukur masih ada cendekiawan muslim, yang menyindir baik lewat tulisan maupun ngobrol-ngobrol santai namun sayang, belum ada yang berani terang-terangan di mimbar masjid. Belum ada pejabat Departemen Agama yang berani mengusulkan kebijakan melarang orang pergi haji dua kali untuk memprioritaskan pengentasan kemiskinan (atau mereka takut kehilangan pendapatan?).

Silakan bandingkan,
1. Kristenisasi di negeri ini dilakukan dengan cara membantu sesama (atau silakan bilang "menyuap pemeluk agama" kalau tidak suka dengan cara mereka),

2. sementara Islamisasi di negeri ini dilakukan dengan cara menebar teror, hoax, formalisasi agama melalui jalur pemerintah ( bandingkan dengan 10:99, "dan jiklau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?").

Manakah yang menurut kalian lebih baik?
Sungguh, orang-orang yang mengingkari kebenaran, menyembah egoisme kelompoknya, menyukai perpecahan daripada persatuan, merekalah orang-orang yang disebut sebagai musyrik dan kafir.





Tulisan ini menanggapi tulisan:
1. J. P. Alexander R. Peace: Understanding The Christianity. 2007. http://jpmrblood.blogspot.com/2007/12/peace-understanding-christianity.html (diakses terakhir tanggal 24 Desember 2007)

Sunday, December 23, 2007

Indahnya membujang....

Sayangnya....
aku belum benar-benar membujang...

Belum bisa menggitar malam-malam seraya menyenandungkan lagu "Bujangan"-nya Koes Plus..

Soalnya masih hidup dengan orang tua.

Satu sisi memang ada sisi positifnya..
Misalnya,
aku gak perlu pusing menyimpan duit ingin beli novel. Pasti nanti akhirnya dibeli nyokap karena beliau ingin membaca sesuatu sebagai pengisi waktu.

Tapi sisi negatifnya tidak kalah banyak...
misalnya...
ditertawakan nyokap karena ditolak cewek...
lebih ditertawakan nyokap karena cewek yang nolak ternyata penggemar tulisan nyokap...
(kata nyokap: "siapa suruh bersikap dan berpenampilan kayak cowok dengan masa depan suram? hihihihihi")

tega.. tega.. tega..
makanya aku gak mau komentar di posting 'hari ibu'.

Hiks...
sayang banget, salah satu kawan yang dulu doyan ngajak bertualang sekarang sudah beristri. Udah gak bisa melihat wanita-wanita cantik sambil berdebat tentang nilai kecantikannya. Ihik..



Udah ah...
bikin CV.. bikin CV....
(dari kemarin gak mulai nulis2.. hihihihi)

Wednesday, December 19, 2007

Undangan Diskusi "Kontroversi Cina atau Tionghoa"

Akhirnya....
setelah sekian lama mewarnai milis B-T (sampai bosan),

Dengan hormat,

Istilah cina ataupun tionghoa telah lama menjadi bahan perdebatan yang
tidak berujung di mana-mana termasuk di forum ini.

Untuk itu maka Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa
mengundang rekan-rekan untuk berpartisipasi dalam

Diskusi "Kontroversi Cina Atau Tionghoa"

Jadwal: hari minggu tanggal 6 januari 2008 pukul 14.00 WIB s/d selesai
Tempat: Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46 (sebelah Honda Auto
Plaza / Immora Plaza), No D-14

Harap dicatat bahwa undangan ini bukan cuma sekedar undangan supaya
hadir. Bawalah keyakinan, pilihan, argumentasi, dan referensi anda
jikalau ada selengkap mungkin.

Jikalau hendak membawakan presentasi silakan hubungi tim moderator ke
budaya_tionghua-owner@yahoogroups.com

Sementara ini sudah ada 1 pakar narasumber yang bersedia membawakan
presentasinya yaitu Suma Mihardja, seorang pakar hukum, adminduk dan
pejuang anti diskriminasi. Masih ada 1 slot yang terbuka bagi
rekan-rekan yang mau melakukan presentasi.

Tolong diingat, tim moderator mengharapkan agar diskusi yang terjadi
tetap berada di jalur logika dan kekerabatan. Bagaimanapun juga kita
semua adalah bersaudara.

Bagi yang mau hadir

Terima kasih.

Tuesday, December 18, 2007

Trailer The Dark Knight telah muncul!!!!


Sesuai janji di situs IBelieveInHarveyDentToo.com (yang sekilas kosong -- Page Not Found -- padahal ternyata berisi tawa dan di dalam tawa ada pesan tersembunyi untuk menunggu di bulan Desember), trailer The Dark Knight keluar bulan ini.

Untuk High-Resolution silakan
http://www.atasteforthetheatrical.com/deathtrap/default.htm
(gagal kubuka waktu di kampus)

Untuk Low-Res, bisa dilihat di Youtube
http://www.youtube.com/watch?v=tkT1wdRePco

Kedua-duanya Flash...
Jadi kabar baiknya, bisa salin cache browser, ubah jadi flv, simpan di komputer.

Karena aku masih belum puas nonton di komputer, aku menyambungkan laptop linux-ku dengan TV dan nonton lagi berkali2 di TV. :p

mBak Minah jijik waktu lihat kemunculan pertama Joker di trailernya.. hihihi... Mengerikan..
Dan jujur aja,
kalau aku harus memilih versi 89 di mana Joker pucat karena cairan kimia ACME (tapi lebih mirip terkena bedak) dan versi baru 2008 di mana Joker menggunakan bedak seperti cat perang di mukanya (tetapi mirip penyakit kulit), aku lebih memilih versi baru.


Kalau kalian menonton lagi Batman Begins (soalnya banyak yang tidak ingat lagunya seperti apa),
kalian akan menyadari bahwa ada dua tema lagu. Yang pertama (yang mendominasi filmnya) adalah prelude (sebenarnya aku tidak tahu apa istilahnya.. tapi lagu itu dimulai waktu awal film), sementara yang tema lagu yang kedua adalah aksi dan paling mencolok adalah saat Narrow Island menjadi kacau. Nah, di bagian paling akhir dari trailer ini, kalian akan mendengar versi baru dari prelude.

Dengan kata lain,
Hans Zimmer menepati janjinya untuk mengembangkan lagu tema Batman versi baru.

Sementara,
adegan RS Gotham tidak begitu terlihat di trailer. Ada beberapa shoot dari berbagai sudut pandang tetapi tersebar di berbagai detik di trailer sehingga tampak seperti adegan-adegan kecil yang tidak mengesankan tetapi aku percaya, di filmnya kelak, adegan tersebut akan jadi adegan paling berkesan.

Adegan truk terbalik mendapat porsi cukup lama menjelang akhir trailer (sekitar 3 detik) tetapi kok hasilnya berbeda dengan yang kulihat di versi syutingnya yah? Namun kedua-duanya sama-sama keren. Hanya saja, di versi syuting tampak lebih mengerikan karena adegannya berlangsung cepat dan jalanan terlihat padat (atau jangan-jangan yang di depan truk itu mobil tempat kamera?).

Aku juga lebih menyukai versi Rachel Dawes (Maggie Gyllenhaal) yang baru. Katie Holmes terlalu berwajah remaja untuk peran seorang jaksa wanita mandiri.

Di akhir trailer, ada adegan Batman berhadapan dengan Joker dan mirip dengan adegan versi 89. Bedanya, di versi 89, Batman menghadapi Joker dengan Batplane (dan menembakkan rudal) sementara di versi ini, Batman menggunakan Batpod (motor). Aku lebih suka versi yang baru, lebih realistis (menghadapi satu orang dengan pesawat? Plis deh).

Jika ada yang membuatku sedikit kecewa dari sekuel Batman yang baru ini, maka, mungkin Batcave yang jadi markas. Terlalu bersih dan terlalu terang.




komentar fans tentang trailer-nya
http://www.batman-on-film.com/opinion_jett_first-trailer-review_12-15-07.html
http://www.batman-on-film.com/opinion_a-winck_part-of-the-plan_heath-joker_12-15-07.html

Gambar Poster diambil dari
http://www.impawards.com/2008/dark_knight_ver4.html

Saturday, December 15, 2007

Hasil Taruhan (FFI 2007)

Hmmm...
Mari lihat taruhan yang kupasang di
http://cacianqalbukunderemp.blogspot.com/2007/12/pasang-taruhan-kalian-ffi-2007.html


(kalau diberi tanda merah, berarti aku kalah
kalau diberi tanda biru, berarti aku menang....

kalau diberi tanda hijau, berarti aku bisa nebak orang tapi salah film..

kalau hitam, berarti aku gak memasang taruhan)



Film Pendek:
Karena Aku Sayang Markus (Magira C Noor)

Film Dokumenter:
Sang Budha Bersemayam di Borobudur (Marselli Sumarno)

Penata Musik:
Dian HP (Love is Cinta)

(sudah kubilang, aku pasti kalah taruhan yang ini)

Penulis Skenario:
Musfar Yasin (Naga Bonar Jadi 2)

(Selamat yah, Mas Musfar Yasin...
Mas memang layak dapat)

Editing:
Cessa David Luckmansyah (Get Married)


Penata Artistik:
Wencislaus (Kala)


Sinematografi:
Ipung siapaaa gitu... (Kala)
(kok aku gak masang taruhan ini yah? Padahal kan aku udah bilang, aku suka visual-nya Kala)

Pendukung Wanita:
Meriam Bellina (Get Married)


Pendukung Pria:
Lukman Sardi (Naga Bonar Jadi 2)

Pemeran Utama Wanita:
Dinna Olivia (Mengejar Mas-Mas)

(yeah!! Selamat yah, adik kelasku...)

Pemeran Utama Pria:
Deddy Mizwar (Naga Bonar Jadi 2)

(dan aku suka pidatonya Uwak Haji.. "Dwi, Fahri, Ringgo.. saya bukan yang terbaik di antara kalian tetapi saya hanya beruntung")

Sutradara:
Hanung Bramantyo (Get Married)

(tapi jujur aja, menurutku penyutradaraan Hanung di Kamulah Satu-Satunya lebih bagus daripada Get Married... -- masih gak mau kalah.. hehehe)

Film Terbaik
Naga Bonar Jadi 2

(seperti yang ditebak banyak orang... hehehe)



Selain itu ada beberapa penghargaan khusus..
Misalnya, dari Riau (konon sebagai cetak biru Bahasa Indonesia) memberi penghargaan untuk film terbaik menggunakan Bahasa Indonesia, yakni

Kala
(tentu andil dari penulis skenario dan sutradara, alias Mas Joko Anwar. Lagipula, setting film Kala adalah Indonesia versi dunia lain, alias dimensi lain.. gak lucu kalau ada logat khas Betawi atau Batak atau Minang sementara lokasi ceritanya antah-berantah)


Sementara dari dewan Juri, memberi penghargaan berupa
1. Animasi... yakni film pendek "Bahan Bakar Tinja"
2. dan tokoh perfilman, yang jadi legenda, dari sutradara, pemeran pria, dan produser... yakni.. Deddy Mizwar.

Friday, December 14, 2007

PECAT KADISHUB!!

PECAT KADISHUB!!

masih terkait dengan posting sebelumnya
http://cacianqalbukunderemp.blogspot.com/2007/12/sejak-kapan-dishub-menggunakan-bahasa.html

Gubernur DKI aja bingung..
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/12/tgl/14/time/163823/idnews/867268/idkanal/10



berita terkait:
DPRD akan memanggil Kadishub
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/12/tgl/14/time/151727/idnews/867203/idkanal/10

Kadishub menolak mencabut
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/12/tgl/14/time/123338/idnews/867067/idkanal/10


PECAT KADISHUB!!
PECAT KADISHUB!!
PECAT KADISHUB!!

Sejak Kapan Dishub Menggunakan Bahasa SMS?

22-06 KHL?
What the?

Gue nolak....
Untuk mengatakan dilarang belok,
seharusnya dengan rambu dilarang belok...
bukan di petunjuk jalan....


Untuk mengatakan jalan satu arah,
seharusnya dengan dua rambu..
yang satu menyatakan jalan satu arah
yang satu menyatakan dilarang memasuki jalan

Bukan dengan singkatan 'ala sms begini

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/12/tgl/13/time/082536/idnews/866248/idkanal/10

Jangan-jangan Dishub yang sekarang tidak hafal rambu lalu lintas sampai bikin inovasi norak seperti itu???!!!!

Potong Rambut Sia-Sia

Aku memandangi cermin dan melihat rambutku yang dipotong kurang lebih tiga minggu lalu..
Sedihnya.....


Kenapa sih aku selalu melakukan hal-hal demi orang lain?
Kapankah aku melakukan sesuatu demi diriku sendiri?

Kuliah contohnya...
aku melakukan demi orang tua.. dan
berat banget...
setiap menit, setiap detik, selalu teringat peristiwa-peristiwa menyebalkan, yang membuatku pengen DO berkali-kali....


Begitu juga dengan potong rambut ini...
dan kali ini,
aku potong rambut sia-sia....

Tahu begitu,
kubiarkan saja rambutku panjang tak beraturan.. :(

Thursday, December 13, 2007

Aku memilih Opsi Kedua dan Ketiga

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/12/tgl/13/time/125517/idnews/866496/idkanal/10

Diskusi Keren di milis Budaya Tionghua Desember ini

Berjudul "Pengaruh Filsuf Tiongkok dalam Bidang Politik di Tiongkok"

http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/28853

Sedikit cuplikan dari salah satu bunyi e-mail
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/29111


So disini kita liat satu hal, Qin Xiaogong mau berubah. Artinya
pemimpinnya mesti punya ETIKA dan NIAT baik buat majuin negara. Kalu
getu li zhi ala Ru bisa dipake khan. Tapi li doang alias etika gak
bisa nata negara seutuhnya kalu gak ada Fa ataw hukum. Nah disini
diperluin PEMIMPIN ataw PEJABAT yg berETIKA ataw poenja LI buat jadi
landasan FA.

Balok yg dipasang sih banyak, misalnya pelapor tindak korupsi
dilindungin, sayangnya balok dah diangkat tapi hadiah gak nongol alias
program perlindungan saksi gak jalan. Artinya pemerintah GAGAL
membuktikan niatnya dan meraih kepercayaan masyarakat.

( dipotong karena terlalu panjang ..... )

Nah kalu gw pikir2 , Indonesia perlu :
1.Shang Yang yg reformasi UU alias hukum
2.Liu Bang yg peringan UU yg memberatkan rakyat
3.Li Jing yg jago ngawal perbatasan
4.Bao Zheng sihakim jujur buat ngawal hukum biar gak diplintirin
5.Lin ZheXu yg berani sikat CANDU abis2an
6.Mu Guiying hehehehehe biar perempuan jg bisa ambil peran
7.Lu Jia buat benahin ekonomi





Ah...
gak nyesal join ama itu milis. :p
Selalu ada hal-hal menarik
walaupun kadang ada debat kusir tak berujung dan tak relevan macam "Tionghoa atau Cina"..

Rahasia Meede

David Faisal, seorang AK-er (melalui istrinya) di blog-ku pernah berargumen saat aku lagi gencar-gencarnya menyatakan protes pengangkatan Ide Anak Agung Gde Agung sebagai Pahlawan Nasional,


bahkan Muh. Hatta juga memiliki kesalahan kok dalam sepak terjangnya, yaitu menerima beban utang belanda yang berjuta-juta Gulden itu...


Kebetulan yang cukup lucu bahwa novel ini dibuka dengan kisah perundingan KMB di mana hal pewarisan utang Pemerintah Kolonial menjadi bahan paling ribet. Tentu saja, kita bisa menebak arah ceritanya di sini.


Kemudian kita mendapat kisah Pieter Erbeveld yang menjadi asal-usul nama 'Kampung Pecah Kulit', kisah mengenai seorang keturunan Jerman yang dekat dengan para pribumi lalu dituduh VOC bersekutu dengan pengikut-pengikut Untung Surapati. Tuduhan yang sampai sekarang masih diragukan para sejarawan mengingat beberapa keganjilan dalam kisah tersebut. (baca buku Mona Lohanda, Sejarah Para Pembesar Mengatur Batavia, sementara versi Alwi Shahab sudah dicantumkan oleh E.S. Ito sendiri dalam novelnya)

Dan Meede yang menjadi judul novel ini, adalah nama putri Pieter Erbeveld.


Tokoh utamanya bernama Attar Malaka, (dugaanku, berasal dari nama Attar -- yang berarti parfum --, nama kecil Bung Hatta, dan nama belakang Tan Malaka), penggemar Bung Hatta dan Gandhi namun melakukan perjuangannya dengan gaya gerilya ala Pacar Merah (Tan Malaka) dan memiliki kelompok bernama Anarki Nusantara.


Perihal pujian, rasanya sudah banyak blog yang nulis,
silakan saja cari "Rahasia Meede" di Google. Misalnya
http://qyu.blogspot.com/2007/10/rahasia-meede.html

untuk kisah-kisah mengenai Rahasia Meede, silakan ngintip
http://rahasiameede.blogspot.com




Tetapi sebagai penggemar Bung Hatta, setidaknya ada dua kesalahan fatal yang dilakukan E. S. Ito.

1. E.S. Ito, melalui karakter Attar Malaka mengatakan Bung Hatta dan Gandhi mengharamkan darah dalam perjuangan, terpenjara dalam sikap suci dan itu merupakan kelemahan mereka.

Sayangnya, Bung Hatta tidak sesuci itu. Bung Hatta berani mengambil keputusan berdarah. E. S. Ito rupanya lupa peranan Bung Hatta yang mengambil sikap tegas dalam kasus PKI Madiun, yang menjadikan Bung Hatta sebagai musuh terberat PKI. E.S. Ito juga lupa fakta Bung Hatta pernah menjadi Menteri Pertahanan sebuah jabatan yang mau tidak mau membutuhkan keberanian untuk mengambil keputusan berdarah. Dan tentu saja, E. S. Ito lupa bahwa Bung Hatta adalah salah satu yang mengampanyekan PETA di masa penjajahan Jepang.


2. Kelompok pemuja Bung Hatta dalam novel ini menamakan dirinya sebagai Anarki Nusantara.

Nama tersebut adalah sebuah ironi karena Bung Hatta bukanlah salah satu pendukung 'teori naif' anarki. Kedaulatan Rakyat yang digembor-gemborkan Bung Hatta tidaklah sama dengan Anarki. Bung Hatta justru mengingatkan agar demokrasi tidak menjadi anarki. Bung Hatta bukanlah karakter V dari V for Vendetta.




Selain itu,
bagian depan novel bertele-tele (mana di cetakan yang kumiliki, banyak bolong-bolong pula). Kisah bagaimana sang intel yang mengejar Attar Malaka memulai penyusupan sebagai wartawan seharusnya tidak diperlukan dan malah merusak nuansa kejutan (dan untunglah, aku membaca novelnya dari tengah, kemudian dari setelah selesai, membaca lagi dari depan).


Tetapi lumayan...
Jujur saja, aku hanya memberi nilai lumayan untuk novel ini.

(sekedar catatan: belum ada novel Indonesia yang mendapat pujian "keren abis" dariku)

Monday, December 10, 2007

Setelah V for Vendetta, kini Speed Racer?

Setelah The Assasins yang menceritakan persaingan dua pembunuh,
setelah Bounds yang mengisahkan dua wanita yang berusaha lepas dari cengkeraman mafia,
setelah The Matrix yang mengisahkan dystopia digital
setelah V for Vendetta yang mengisahkan.. well.. lagi-lagi dystopia,


tiba-tiba Wachowski bersaudara menangani film anak-anak Speed Racer.
What the?

Silakan lihat trailernya di
http://www.youtube.com/watch?v=tO2jcwgIi8o

dan selamat menikmati rasa aneh bin ganjil. Entah mengapa aku merasakan nuansa flamboyan ala Merovingian-nya Matrix Reloaded (dan Matrix Revolution) di film ini...

Agak-agak aneh juga melihat Christina Ricci berambut pendek.
Dan Emile Hirsch... ugh.. beda sekali dengan karakter2 di film2 Wachowski selama ini.

Sementara, karakter antagonisnya, kok agak2 mirip Smith-nya The Matrix, Adam Sutler-nya V for Vendetta, dan Merovingiannya The Matrix.


Tapi pakaian Racer X-nya lumayan euy..

Jodha Akbar --- akankah kontroversial ataukah biasa2 saja?




Bila tidak bisa melihatnya, silakan klik
http://www.youtube.com/watch?v=HRyDWVXheL0


Musiknya oleh A.R Rahman.. Aku pernah mendengarkan karyanya waktu film The Rising (tentang Mangal Pandey), dan jujur saja, aku termasuk suka...

Akbar sendiri adalah tokoh nyata dalam sejarah dan cukup kontroversi. Moshadeq tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dia.

Tapi kayaknya pembuat filmnya tidak memfokuskan pada hal tersebut. Malah tampaknya lebih memfokuskan pada pernikahannya dengan wanita beda agama yang dinikahi demi kepentingan politik.

Tapi kayaknya menarik melihat tarian sufi di sini.

Friday, December 07, 2007

Are You Happy, Narpati?

Happy can be defined as a feeling when your desire has succesfully been satisfied.

The question is whether I would happy when I don't know what I want.
I do have desire.
I do have need.
But I don't know exactly what I want.

Hence, I can't find the solution and therefore my problem is unsatisfiable. Thus, I can't say I'm happy when none of my desire is satisfied.



Sigh....
if only you were not giving in easily, I would like to say 'no' to her for your sake...
But I know I hurt you when I consider her request.
I do understand why you told me to accept her.

I try to forget you... but I can't.
She is still afraid I'll choose you again one day and she has the perfect reason for the suspicion.

I shouldn't even wrote this post. It would hurt her if she know it.
I hope you are happy there. I hope you can find a better man for you. Better than someone who can't answer himself whether he is happy.

Wednesday, December 05, 2007

Eskalasi

Gordon: And what about escalation?
Batman: Escalation?
Gordon: We start carrying semi-automatics, they buy automatics. We start wearing Kevlar...they buy armor-piercing rounds.
Batman: And?
Gordon: And you're wearing a mask… and jumping off rooftops. Now, take this new guy. Armed robbery, double homicide. Got a taste for the theatrical. Like you. Leaves a calling card.


Mengenali dialog di atas?
Hari ini aku baru melihat film semidokumenter di National Geographics mengenai insiden di Hollywood Utara.

Bisa dilihat di Wikipedia di
http://en.wikipedia.org/wiki/North_Hollywood_shootout


Intinya tentang dua perampok yang bikin heboh berkat senjata api rancangan mereka (modifikasi senjata pasaran seperti AK-47 dengan round magazine -- kayak senjata2 di Godfather). Apalagi ditambah pakaian pelindung. Sementara pada saat yang sama, para polisi hanya memiliki senjata standar saat itu.

Benar-benar mengerikan.

Aku jadi ingat kisah Bandung Lautan Peluru
http://omaigat.wordpress.com/2007/11/15/bandung-lautan-peluru

Beneran deh...
Gue gak berharap kejahatan di Indonesia akhirnya bakal seperti kejadian di film dokumenter tadi. Sementara buat gue sehari-hari di Jabotabek, pisau dan kapak saja sudah cukup membuat gue waspada.

http://www.thegothamtimes.com/page4.htm

Dan jujur aja, gue gak yakin 'Batman' adalah pilihan. Komentar gue di omaigat sekedar bercanda.

Pasang Taruhan Kalian!! (FFI 2007)

Produser2 yang tidak mengikutkan film mereka (sebagai bentuk boikot):
- Mira Lesmana (3 Hari untuk Selamanya, Riri Riza)
- Nia Dinata (Long Road to Heaven, Enison Sinaro)
- Shanty Harmayn (The Photograph, Nan Achnas)





Para nominasi
(yang kuberi tanda merah, berarti yang kujagokan)

Film Terbaik:
Kamulah Satu-Satunya
Mengejar Mas-Mas
Merah Itu Cinta
Naga Bonar Jadi 2
Get Married

Pemeran Utama Pria:
Tora Sudiro (Naga Bonar Jadi 2)
Deddy Mizwar (Naga Bonar Jadi 2)
Ringgo Agus Rahman (Get Married)
Dwi Sasono (Mengejar Mas-Mas),
Fahry Albar (Kala).

Sutradara Terbaik:
Hanung Bramantyo (Get Married)
Hanung Bramantyo (Kamulah Satu-satunya)
Deddy Mizwar (Naga Bonar Jadi 2)
Rako Prijanto (Merah itu Cinta)
Rudi Soedjarwo (Mengejar Mas-Mas)

Pemeran Utama Wanita:
Acha Septriasa (Love Is Cinta)
Dinna Olivia (Mengejar Mas-Mas)
Marsha Timothy (Merah Itu Cinta)
Nirina Zubir (Kamulah Satu-Satunya)
Poppy Sovia (Mengejar Mas-Mas)

Pendukung Pria:
Adi Kurdi (Anak-Anak Borobudur)
Garry Iskak (D Bijis)
Jaja Mihardja (Get Married)
Lukman Sardi (Naga Bonar Jadi 2)
Wingky Wiryawan (Badai Pasti Berlalu)

Pendukung Wanita:
Henidar Amroe (Love is Cinta)
Ira Wibowo (Mengejar Mas-Mas)
Meriam Bellina (Get Married)
Shanty (Kala)
Shanty (Maaf Saya Menghamili Istri Anda)

Penata Artistik:
Allan Sebastian (Get Married)
Allan Sebastian (Kamulah Satu-satunya)
Rico Marpaung (Merah Itu Cinta)
Samuel Wattimena (Naga Bonar Jadi 2)
Wencislaus (Kala)


Editing:
Cessa David Luckmansyah (Get Married)
Monty Tiwa/Cindy RA (Mengejar Mas-mas)
Sastha Sunu (Merah Itu Cinta)
Tito Kurnianto (Naga Bonar Jadi 2)
Wawan I Wibowo (Kala)


Penulis Skenario:
Arswendo (Anak-anak Borobudur)
Monty Tiwa (Mengejar Mas-Mas)
Musfar Yasin (Naga Bonar Jadi 2)

Musfar Yasin (Get Married)
Raditya Keymangunsong (Kamulah Satu-satunya)

Penata Musik:
Addie MS (Cinta Pertama)
Andi Rianto (Mengejar Mas-Mas)

Bobby Surjadi (Badai Pasti Berlalu)
Bongky BIP (Kamulah Satu-satunya)
Dian HP (Love is Cinta)

Film Dokumeter:
Cita-citaku:Aku Ingin Jadi Tentara (Gatut Mukti dan Delviyandi)
Bisnis Narkoba di Penjara
(Darussalam)
Di atas Rel Mati
(Nur Fitriah/Weldy Handoko)
Gemala Meragi Nusantra (Dharma Maulana)
Sang Budha Bersemayam di Borobudur
(Marselli Sumarno).

Film Pendek:
Bahan Bakar Tinja (Hidayat Priyo)
Belenggu
(Donald TK)
Karena Aku Sayang Markus
(Magira C Noor)
Merah Putih di Jam 7
(Chrish Oscario)
Sayap Untuk Laras
(Garga Keanardo)




sumber informasi: http://www.rumahfilm.org/kabar/kabar_ffi.htm



PS:
Tentu saja, ada beberapa film yang belum kutonton. Misalnya, aku belum nonton film Anak-anak Borobudur, jadi aku tak tahu sebagus apa (tampaknya sih bagus).

Selain itu, ada nama-nama yang kujagokan menang tanpa tergantung filmnya antara lain Musfar Yasin (entah di Get Married, entah di Nagabonar Jadi 2) atau Shanty (entah di Kala, atau di Maaf Saya Menghamili Istri Anda) atau Hanung Bramantyo (entah di Get Married atau Kamulah Satu-Satunya)

Untuk Aktor terbaik, agak2 sukar aku masang taruhan. Tapi akhirnya aku memilih Dwi Sasono dengan pertimbangan:
- akting Deddy Mizwar masih seperti itu.
- akting Ringgo Agus Rahman masih biasa2 saja
- akting Fachry Albar.. hmm.. aku gak bisa membandingkan dengan film dia yang lain
- akting Tora Sudiro masih tampak sama dengan Extravaganza (aktingnya di Arisan jauh lebih baik)
- dan Dwi Sasono... penampilannya jauh berbeda dengan penampilan dia di Mendadak Dangdut


Dan menurut gue, Kala paling keren di penampilan visual (alias artistik dan editing.. dan seharusnya ada penghargaan visual effect). Adegan Janus panik dan jatuh tertidur.. lebih keren daripada film Narco (yang tokohnya juga narkolepsi --- ya ya.. aku tahu Mas Joko Anwar bilang Janus tidak narkolepsi tapi didiagnosis dokter sebagai narkolepsi).


Untuk musik.. Jujur aja, gue bukan termasuk penikmat musik. Tapi aku memilih penata musik Mengejar Mas-Mas karena ada musik latar Gangsaran di saat adegan tokoh remaja wanita mulai diincar preman. Gangsaran sendiri adalah musik menandakan akan dimulainya perang antar tokoh dalam wayang. Sayangnya, dalam Mengejar Mas-Mas, bagian ini berakhir prematur. (mungkin aku kalah taruhan di sini.. hehehehe)

Teaser Poster Rory First Kiss

Image Hosted by ImageShack.us